Surabaya (Antara Jatim) - Seorang petani asal Banyuwangi, Jawa Timur, Yusuf Amiruddin, meyakini dirinya bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima pada tahun ini karena rajin berpuasa yang telah dilakoninya sejak 10 tahun terakhir.
Pria berusia 55 tahun ini memasuki Asrama Haji Sukolilo Surabaya bersama rombongan kelompok terbang 36 Embarkasi Surabaya, yang semuanya asal Kabupaten Banyuwangi, Senin.
Bersama rombongan Kloter 36, dia dijadwalkan terbang ke Tanah Suci besok siang, pukul 14.10 WIB.
Kesehariannya, bapak empat anak yang telah lama menduda ini menanam padi. Terkadang dia turun ke laut sebagai nelayan untuk menambah penghasilan.
Kerja kerasnya itu membuahkan penghasilan tak lebih dari Rp2 juta per bulan,yang tentunya tak terlalu banyak untuk memenuhi kebutuhan dirinya beserta keempat anaknya.
Namun pria yang memanjangkan rambutnya ini berhasil menyisihkan sedikit demi sedikit untuk mendaftar haji.
"Karena rejeki ada pada genggaman Allah, maka kita harus cari ridho Alloh," katanya.
Di luar itu, dia menambahkan, ada satu keyakinan lain yang kemudian Allah meridhoinya untuk memenuhi panggilanNya ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima.
Keyakinan yang dimaksud adalah rajin berpuasa. Dia mengaku tidak pernah putus berpuasa setiap hari sejak tahun 2007.
"Ya, puasa seperti pada umumnya gitu, sahur menjelang fajar dan berbuka puasa pada saat adzan Magrib berkumandang," tuturnya.
Yusuf tidak berpuasa hanya pada hari-hari tertentu yang diharamkan Allah untuk berpuasa, seperti pada hari tasrik dan Idul Fitri. Selebihnya dia tak pernah melewatkan hari-harinya dengan berpuasa, sekalipun di tengah pekerjaannya yang tergolong berat sebagai petani dan nelayan.
Begitu seterusnya hingga berjalan 10 tahun sampai pada akhirnya Kementerian Agama menyatakan dirinya masuk dalam daftar kuota jamaah calon haji Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
Bahkan sampai hari ini saat memasuki tahapan pendataan menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci di Asrama Haji Sukolilo Surabaya Yusuf masih menjalankan ritual puasanya.
"Rambut ini sengaja tidak saya potong sejak pertama kali menjalankan puasa rutin tiap hari di tahun 2007," ucapnya, sembari menunjuk rambutnya yang telah memanjang di sela proses mengikuti tahapan pendataan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Semacam bernadzar, Yusuf akan memotong rambutnya setelah menjalani ibadah haji saat menginjakkan kakinya di rumah Allah nanti.
Dia bertekad setelah pulang dengan menyandang predikat Haji pun akan tetap terus menjalankan ritual puasanya setiap hari. Semoga menjadi haji yang mabrur Yusuf Amiruddin. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017