Surabaya (Antara Jatim) - Puluhan warga RT 03, RW 08, Kendung, Sememi, Benowo, Kota Surabaya memprotes air PDAM tidak mengalir di daerahnya selama dua minggu ini dengan mendatangi kantor PDAM Surabaya, Senin.

Salah seorang warga Kendung Budi Santoso mengatakan dampak dari macetnya air PDAM tersebut, sekitar 1.200 warga Kendung kesulitan mendapatkan air bersih.

"Untuk mendapatkan air, warga mengambilnya dari sumur yang kualitasnya kurang bagus, berwarna kekuningan dan bau," katanya.

Budi mengeluh karena sering menggunakan pompa air yang mengakibatkan tagihan listriknya menjadi membengkak. "Setiap bulan listrik saya habis Rp360 ribu," ujarnya.

Meski demikian, ia mengakui bahwa kontur tanah di wilayahnya agak naik, dan berada di kawasan perbatasan Gresik dan Surabaya, sehingga aliran air PDAM agak kurang lancar.

"Biasanya air keluar pada jam-jam tertentu terutama tengah malam yakni sekitar pukul 02.00 - 04.00 WIB, setelah itu tidak keluar," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, warga Kendung menuntut PDAM Kota Surabaya memperbaiki saluran air, sehingga kawasan yang terletak di Surabaya barat tersebut tidak kesulitan dalam mendapatkan air bersih.

Mereka mengaku sudah bebeberapa kali mengadu ke PDAM, namun belum ada tindak lanjut yang efektif. Saat melakukan aksi demo di PDAM, warga meminta BUMD milik pemerintah kota tersebut membuat surat pernyataan, yang isinya menjamin aliran air ke wilayah mereka lancar paling lambat Kamis (10/8) mendatang.

Menanggapi tuntutan warga, Manager Pelayanan Kepelangganan PDAM, Sayid M Iqbal mengakui kendala pasokan air PDAM di daerah Kendung, karena kontur tanah yang naik turun.

Menurutnya dengan kondisi seperti itu, jika terdapat persoalan dalam distribusi, seperti adanya kebodoran, praktis daerah terjauh juga terkena dampaknya.

"Karena air mengalir kan melewati banyak rumah pelanggan," ujarnya.

Ia mengatakan untuk mengatasi kendala aliran air, sebenarnya PDAM telah membangun cluster reservoir di beberapa tempat seperti di Dukuh Gendong, Sumberejo, dan Graha Kencana Pakal.

"Reservoar cluster kalo sampai tandon bawah pelanggan bisa. Namun kadang mereka tidak punya tandon. Padahal ketika jadi pelanggan harus punya tandon," katanya.

Namun, menurut Iqbal, karena tekanan pompa kurang besar, akibatnya mempengaruhi tekanan air ke kawasan Kendung. Untuk itu, agar layanan air PDAM di Kendung lancar, PDAM akan menambah pompa di reservoir cluster yang ada disekitar kawasan itu.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017