Surabaya (Antara Jatim) - Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Fakultas Vokasi ITS mengumpulkan akademisi dan praktisi nasional dan internasional dalam sebuah konferensi guna membahas penyelesaian masalah infrastruktur sipil di Indonesia.
Dalam pers rilis yang diterima Antara di Surabaya, Minggu, konferensi yang baru pertama kali digelar ini pada Sabtu (5/8) di Surabaya, menggabungkan dua acara sekaligus yakni acara Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW) dan International Conference Of Applied Science And Technology For Infrastructure Engineering (ICASIE).
Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Machsus menjelaskan, salah satu tujuan diadakan konfrensi yang mengambil tema "Material For Infrastructure Engineering" ini adalah untuk membangun dan mempererat jejaring di antara akademisi dan praktisi pada bidang rekayasa sipil nasional dan internasional.
Selain itu, kegiatan ICASIE cukup spesial bagi departemennya karena merupakan konferensi internasional perdana pasca restrukturisasi Program Studi Diploma ITS disatukan dalam satu fakultas.
"Ini berarti bahwa jika program vokasi diberi ruang dan kesempatan, maka bisa dipastikan akan mengalami kemajuan yang akseleratif," kata Wakil Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS tersebut.
Dirinya menambahkan, penyelenggaraan ICASIE ini didasari oleh banyaknya problem terkait rekayasa infrastruktur sipil di Indonesia. Untuk itu, melalui konferensi internasional ini diharapkan mampu memberi solusi terhadap problem infrastruktur di Indonesia.
"Kami berharap melalui acara ini banyak muncul gagasan, dan inovasi baru sehingga keberlanjutan ICASIE ini perlu dijaga," ujar Machsus.
Wakil Rektor IV ITS Prof Ketut Buda Artana menyambut baik agenda konferensi internasional Vokasi ITS ini. Menurutnya agenda ini merupakan salah satu bentuk komitmen ITS dalam memberikan kontribusi nasional maupun internasional terhadap penyelesaian masalah infrastruktur sipil.
"Ini penting untuk mencapai tahapan pengembangan ITS PTNBH dimana sejak tahun 2016 ditargetkan sebagai 'Research University', tahun 2025 ditargetkan sebagai 'Research and innovative Unicersity', dan pada tahun 2035 ditargetkan sebagai 'Interpreneural University'," kata Ketut Buda Artana.
ATPW merupakan seminar nasional dan sesi kelas yang saat ini menjadi acara yang kesepuluh dan diketuai oleh Kamilia Aziz. Sedangkan ICASIE diketuai oleh Dr Bayu Ridho Aji. Dalam acara tersebut hadir sekitar 200 orang. Terdapat 73 pemakalah yang berpartisipasi dalam acara itu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono diundang sebagai pemateri utama. Meski sudah mengirim makalah, namun Menteri PUPR batal hadir karena ada tugas kenegaraan yang lebih penting.
Selain itu, Kegiatan ini juga dihadiri oleh pemateri dari perguruan tinggi asal Malaysia yakni Prof Mohd Mustafa Al-Bakri Abdullah (Universiti Malaysia Perlis), Prof Muhammad Fadhil Nuruddin (Universiti Teknologi Malaysia) dan Dr Mohammad Anuar bin Kamaruddin (Universiti Sains Malaysia).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Dalam pers rilis yang diterima Antara di Surabaya, Minggu, konferensi yang baru pertama kali digelar ini pada Sabtu (5/8) di Surabaya, menggabungkan dua acara sekaligus yakni acara Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW) dan International Conference Of Applied Science And Technology For Infrastructure Engineering (ICASIE).
Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) Machsus menjelaskan, salah satu tujuan diadakan konfrensi yang mengambil tema "Material For Infrastructure Engineering" ini adalah untuk membangun dan mempererat jejaring di antara akademisi dan praktisi pada bidang rekayasa sipil nasional dan internasional.
Selain itu, kegiatan ICASIE cukup spesial bagi departemennya karena merupakan konferensi internasional perdana pasca restrukturisasi Program Studi Diploma ITS disatukan dalam satu fakultas.
"Ini berarti bahwa jika program vokasi diberi ruang dan kesempatan, maka bisa dipastikan akan mengalami kemajuan yang akseleratif," kata Wakil Sekjen Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITS tersebut.
Dirinya menambahkan, penyelenggaraan ICASIE ini didasari oleh banyaknya problem terkait rekayasa infrastruktur sipil di Indonesia. Untuk itu, melalui konferensi internasional ini diharapkan mampu memberi solusi terhadap problem infrastruktur di Indonesia.
"Kami berharap melalui acara ini banyak muncul gagasan, dan inovasi baru sehingga keberlanjutan ICASIE ini perlu dijaga," ujar Machsus.
Wakil Rektor IV ITS Prof Ketut Buda Artana menyambut baik agenda konferensi internasional Vokasi ITS ini. Menurutnya agenda ini merupakan salah satu bentuk komitmen ITS dalam memberikan kontribusi nasional maupun internasional terhadap penyelesaian masalah infrastruktur sipil.
"Ini penting untuk mencapai tahapan pengembangan ITS PTNBH dimana sejak tahun 2016 ditargetkan sebagai 'Research University', tahun 2025 ditargetkan sebagai 'Research and innovative Unicersity', dan pada tahun 2035 ditargetkan sebagai 'Interpreneural University'," kata Ketut Buda Artana.
ATPW merupakan seminar nasional dan sesi kelas yang saat ini menjadi acara yang kesepuluh dan diketuai oleh Kamilia Aziz. Sedangkan ICASIE diketuai oleh Dr Bayu Ridho Aji. Dalam acara tersebut hadir sekitar 200 orang. Terdapat 73 pemakalah yang berpartisipasi dalam acara itu.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono diundang sebagai pemateri utama. Meski sudah mengirim makalah, namun Menteri PUPR batal hadir karena ada tugas kenegaraan yang lebih penting.
Selain itu, Kegiatan ini juga dihadiri oleh pemateri dari perguruan tinggi asal Malaysia yakni Prof Mohd Mustafa Al-Bakri Abdullah (Universiti Malaysia Perlis), Prof Muhammad Fadhil Nuruddin (Universiti Teknologi Malaysia) dan Dr Mohammad Anuar bin Kamaruddin (Universiti Sains Malaysia).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017