Jember (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan jumlah penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Jember akan bertambah sebanyak 33.000 keluarga penerima manfaat (KPM) pada tahun 2018.

"Tahun ini jumlah penerima PKH di Jember sebanyak 67.000 KPM dan tahun depan akan ada tambahan sebanyak 33.000 KPM, namun bukan berarti kemiskinan di Kabupaten Jember bertambah," katanya di sela-sela pemantauan pencairan bantuan sosial nontunai PKH di Kantor Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis sore.

Menurutnya ada perluasan untuk penambahan kuota penerima bantuan sosial PKH secara nasional yakni sebanyak 4 juta KPM baru pada tahun 2018, sehingga masing-masing daerah akan mendapat tambahan kuota KPM. 

"Penambahan jumlah penerima PKH di masing-masing daerah tidak sama karena disesuaikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru dan kondisi di daerah, namun untuk Kabupaten Jember dipastikan bertambah 33.000 KPM," katanya.

Mensos mengatakan bansos PKH sebesar Rp1.890.000 per tahun per KPM dicairkan sebanyak empat kali yakni masing-masing pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November yang awalnya secara tunai, maka sejak November 2016 secara bertahap dikonversi menjadi nontunai menggunakan sistem perbankan.  

"Proses penyaluran yang semula tunai demi akuntabilitas dan percepatan penyaluran maka seluruhnya disalurkan nontunai. Langkah itu ditempuh setelah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA)," tuturnya.

Memasuki tahun 2017, pencairan tahap pertama jumlah penerima bansos nontunai PKH telah mencapai 3 juta KPM dan pada bulan Juni untuk pencairan tahap ke dua tercatat sebanyak 6 juta KPM.

"Saya tegaskan pemerintah berkomitmen bansos akan sampai ke KPM secara utuh, sedangkan untuk kota/kabupaten yang mengalami keterlambatan, maka kami pastikan bansos akan dipenuhi pada Agustus 2017," katanya.

Ia berharap pemerintah daerah aktif berkordinasi dengan bank HIMBARA agar proses pencairan PKH dan mekanisme pengawasan di lapangan berjalan lebih cepat dan tepat, sehingga dengan bersinergi maka target tuntas diharapkan bisa tercapai pada Agustus 2017.

Sementara berdasarkan data PT Bank Negara Indonesia (Persero) dalam siaran persnya menyebutkan pada tahun 2017, Kabupaten Bondowoso akan menyalurkan sekitar 72.736 KPM dan Kabupaten Jember sebanyak 58.616 KPM dengan total nilai lebih dari Rp197 miliar.

BNI telah memiliki 1.183 outlet di pulau Jawa dan 98 outlet di pulau Bali, 10.061 ATM di Pulau Jawa – Bali, dengan jumlah Agen46 sebanyak 56.617 agen yang dapat digunakan untuk penyaluran PKH.

"Untuk penyaluran di Bondowoso dan Jember yang dilaksanakan hari ini akan melayani lebih dari 1.000 KPM dan nominal lebih  Rp1,5 miliar. Guna mendukung penyaluran itu, BNI cabang Jember yang merupakan cabang padanan BNI di Bondowoso telah menyiapkan 977 Agen46, 100 unit ATM, 8 outlet BNI yang tersebar di dua kabupaten setempat," kata HBB BNI wilayah Malang Alih Suasono.(*)
Video oleh: Hamka Agung

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017