Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman mengurungkan niatnya maju sebagai salah satu bakal calon gubernur dan maju di arena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018.
"Saya memastikan tidak mendaftar yang otomatis tak akan maju juga di Pilkada Jatim," ujar Saiful Rachman ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu.
Terkait pencalonannya, bapak tiga anak tersebut mengaku telah diberi kesempatan oleh Gubernur Jatim Soekarwo dan diizinkan untuk mendaftar sebagai salah satu kandidat.
Namun, kata dia, masih banyaknya persoalan di dunia pendidikan membuatnya berpikir ulang karena harus fokus terhadap kemajuan Jatim, terutama dari sektor pendidikan.
"Beberapa kali pertemuan dengan Gubernur, saya selalu diminta ikut mendaftar di Partai Demokrat. Ini adalah kehormatan, tapi saya masih mencintai dunia pendidikan," ucapnya.
Menurut dia, amanat sebagai orang yang paling bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan di Jatim dari gubernur maka tidak etis bila harus melepaskannya di tengah jalan, terlebih sejak SMA/SMK diserahkan ke provinsi.
"Masih banyak yang harus dibenahi maka sangat disayangkan bila pengelolaan ini harus mulai dari nol lagi, sementara sudah saya benahi dari berbagai sektor dan berjalan bagus," ucapnya.
Selain itu, mantan kepala Badiklat Pemprov Jatim tersebut tidak mau berspekulasi, bahkan muncul isu kepentingan yang dicampuradukkan antara politik dan pendidikan.
"Saya tidak ingin itu terjadi pada di Jatim karena pendidikan membutuhkan kinerja dan konsentrasi baik," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Maskur mengakui nama Saiful Rachman semula menjadi satu di antara beberapa tokoh yang disebut publik maju sebagai kandidat sekaligus berencana mendaftar di partainya.
"Dulu pernah ada wacana itu, tapi sampai sekarang belum ada komunikasi ke internal partai maupun panitia penerimaan pendaftaran calon atau desk Pilkada," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017