Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyarankan pengembangan keripik mangga untuk diekspor ke berbagai negara sebagai wujud penguatan daya saing usaha mikro kecil dan menengah di (UMKM) era globalisasi saat ini.

"Potensi keripik mangga itu sangat tinggi, terutama di daerah penghasil mangga terbaik di Jatim yaitu Probolinggo dan Pasuruan," ujarnya ketika ditemui usai pembukaan Pameran  Koperasi dan UMKM 2017 di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, di dua wilayah tersebut sangat menjanjikan untuk pertanian mangga, namun harus dilakukan upaya dan inovasi agar bisa diterima oleh masyarakat luar negeri.

"Kalau orang Indonesia sukanya mangga yang manis, berbeda dengan orang luar negeri yang suka sedikit rasa asam. Karena mangganya di sini manis-manis maka harus dimanfaatkan saat rasanya asam," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut ingin daerah lain, terutama Pemerintah Kabupaten/Kota yang memiliki potensi di bidang pertanian lain memanfaatkannya dengan melakukan berbagai inovasi untuk kepentingan ekspor.

"Contohnya Malang dan Kota Batu terkenal dengan keripik apelnya yang sudah mendunia. Daerah lain harus bisa karena potensi-potensinya sangat luar biasa, terutama UMKM-nya," ucap gubernur.

Pengembangan keripik mangga ekspor, kata dia, akan semakin membuktikan bahwa UMKM turut menyumbang tingginya pembangunan perekonomian di Jatim.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov, khusus perekonomian di Jatim, Koperasi dan UMKM di Jatim telah berkontribusi sebanyak Rp1.020 triliun atau berkontribusi 54,98 persen pada PDRB Jatim.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Mas Purnomo Hadi mengaku besarnya kontribusi tersebut tidak lepas dari komitmen Pakde Karwo yang peduli terhadap pengembangan di bidang usaha, mulai dari mikro, kecil hingga menangah.

"Pemerintah tidak akan berhenti dan akan terus melakukan upaya peningkatan terhadap UMKM agar mampu berkompetisi serta bersaing di era globalisasi sekarang ini," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017