Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengucurkan anggaran subsidi sebesar Rp600 juta untuk biaya pemberangkatan 1.103 calon haji asal daerah tersebut, dari Tulungagung menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, maupun kepulangannya nanti dari Tanah Suci, Makkah.
"Untuk tahun ini kami mengalokasikan sekitar Rp 600 juta, namun biaya tersebut belum cukup," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Tulungagung Suyadi di Tulungagung, Selasa.
Karena belum menutup keseluruhan kebutuhan anggaran transportasi, kata Suyadi, panitia pemberangkatan haji mengenakan biaya tambahan sebesar Rp200 ribu kepada masing-masing calon jamaah haji.
"Tapi jumlah ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar Rp300 ribu," katanya.
Suyadi memaparkan, anggaran tersebut selain untuk biaya transportasi pulang pergi dari Tulungagung ke Surabaya.
Juga digunakan untuk pengadaan seragam batik, sewa kontainer yang digunakan untuk mengangkut koper para CJH, pembekalan haji seperti manasik hingga tasyakuran penyambutan kepulangan jamaah haji dari Makkah.
"Jadi kami usahakan untuk memanjakan para calon jamaah haji. Nanti juga untuk biaya pengangkut koper, seragam batik dan juga biaya pelepasan dan penyambutan jemaah haji," katanya.
Suyadi menegaskan kendati masih belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan CJH.
Namun, pihaknya memastikan untuk tahun depan dengan ditetapkannya peraturan daerah (perda) haji yang mana biaya transportasi bagi CJH dari Tulungagung hingga Surabaya ditanggung oleh pemerintah setempat.
"Semoga saja pada tahun depan semua biaya pemberangkatan dari Tulungagung hingga Surabaya akan ditanggung oleh pemkab," ujarnya.
Pada tahun ini jumlah CJH asal Tulungagung sebanyak 1103 jamaah terbagi dalam kloter 7, 8 dan 9 yang akan diberangkatkan pada 29 Juli.
Biaya pemberangkatan ibadah haji (BPIH) embarkasi Surabaya sebesar Rp35.666.250.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Untuk tahun ini kami mengalokasikan sekitar Rp 600 juta, namun biaya tersebut belum cukup," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Tulungagung Suyadi di Tulungagung, Selasa.
Karena belum menutup keseluruhan kebutuhan anggaran transportasi, kata Suyadi, panitia pemberangkatan haji mengenakan biaya tambahan sebesar Rp200 ribu kepada masing-masing calon jamaah haji.
"Tapi jumlah ini menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya sekitar Rp300 ribu," katanya.
Suyadi memaparkan, anggaran tersebut selain untuk biaya transportasi pulang pergi dari Tulungagung ke Surabaya.
Juga digunakan untuk pengadaan seragam batik, sewa kontainer yang digunakan untuk mengangkut koper para CJH, pembekalan haji seperti manasik hingga tasyakuran penyambutan kepulangan jamaah haji dari Makkah.
"Jadi kami usahakan untuk memanjakan para calon jamaah haji. Nanti juga untuk biaya pengangkut koper, seragam batik dan juga biaya pelepasan dan penyambutan jemaah haji," katanya.
Suyadi menegaskan kendati masih belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan CJH.
Namun, pihaknya memastikan untuk tahun depan dengan ditetapkannya peraturan daerah (perda) haji yang mana biaya transportasi bagi CJH dari Tulungagung hingga Surabaya ditanggung oleh pemerintah setempat.
"Semoga saja pada tahun depan semua biaya pemberangkatan dari Tulungagung hingga Surabaya akan ditanggung oleh pemkab," ujarnya.
Pada tahun ini jumlah CJH asal Tulungagung sebanyak 1103 jamaah terbagi dalam kloter 7, 8 dan 9 yang akan diberangkatkan pada 29 Juli.
Biaya pemberangkatan ibadah haji (BPIH) embarkasi Surabaya sebesar Rp35.666.250.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017