Gresik (Antara Jatim) - Direktur Utama Petrokimia Gresik Nugroho Cristijanto mengatakan kegiatan pertanian saat ini perlu didorong agar menjadi menyenangkan, sehingga pemuda bisa terjun ke bidang tersebut, karena saat ini generasi muda yang terjun dibidang itu minim.

"Kami masih cukup konsisten untuk mendorong petani muda, dan terus mengenalkan agar bertani bisa lebih 'fun'. Dan ke depan harus diimbangi dengan kompetensi untuk menggiatkan pertanian supaya mendorong ketahanan pangan nasional," kata Nugroho di Gresik, Senin.

Nugroho yang ditemui dalam acara Jambore Petani Muda 1 itu mengakui petani di Indonesia saat ini terus berkurang, sehingga dibutuhkan komitmen yang beroirientasi pada pertanian masa depan.

Berdasarkan Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga petani turun 20 persen dari 79,5 juta (sensus 2003) menjadi 63.6 juta (turun 15.6 juta mmah tangga), hal itu diperparah lagi dengan kondisi bahwa 61 persen petani lndonesia berusia lebih dari 45 tahun.

"Oleh karena itu, kami memiliki komitmen dan arah kebijakan yang berorientasi pada pertanian masa depan, salah satunya diwujudkan dengan mendukung kegiatan Jambore Petani Muda I di Gresik yang berlangsung dua hari dari 24 Juli-25 Juli 2017," katanya.

Nugroho menyebutkan, beberapa faktor yang menyebabkan sektor pertanian saat ini tidak menarik bagi generasi muda adalah karena tingkat pendapatan yang rendah, dan berdasarkan kajian Badan Pusat Statistik (BPS) rerata hanya Rp14 juta per tahun.

"Rendahnya pendapatan ini di antaranya karena panjangnya rantai tata niaga pertanian, belum lagi faktor rendahnya tingkat pendidikan dan faktor usia yang menyebabkan rendahnya pemanfaatan teknologi pertanian," katanya.

Nugroho berpendapat yang perlu dilakukan saat ini adalah membuat keluarga petani menjadi lebih sejahtera, salah satunya dengan peningkatan akses dan kepemilikan lahan, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta kepastian pendapatan dan kebijakan harga yang baik.

Selain itu, kata dia, diperlukan upaya untuk memperbanyak pendidikan vokasi pertanian pada perguruan tinggi untuk mendorong lebih banyak lagi tenaga kerja berpendidikan di sektor ini.

"Juga menanamkan pengetahuan tentang pertanian kepada seluruh generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan seperti ini, yakni Jambore Petani Muda," katanya.

Oleh karena itu, kata Nugroho, sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertanian memiliki kewajiban moral untuk turut mendukung regenerasi petani dan menarik minat generasi muda untuk mau menjadi petani sukses.

Sementara itu, pemerhati dibidang pertanian Helianti Hilman menyebut Indonesia kehilangan antara lima ratus hingga sejuta petani setiap tahunnya, akibat tidak menariknya sektor tersebut sehingga dibutuhkannya inovasi.

"Selain itu juga karena menipisnya lahan pertanian di beberapa daerah, ditambah rendahnya tingkat pendapatan petani," kata Helianti, usai ditemui pada pembukaan Jambore Petani Muda di Gresik.

Helianti yang juga pendiri sekaligus CEO PT Kampung Kearifan Indonesia itu mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong petani muda, salah satunya membina 50 ribu petani, ditambah dua ribu pengolah produk pertanian.

Sementara itu, kegiatan Jambore dihadiri 100 peserta dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur (30 orang), Jawa Tengah dan Yogyakarta (20 orang), Jawa Barat dan Banten (10 orang), Sumatera (5 orang), Kalimantan (5 orang), Sulawesi (5 orang), Bali, NTB, dan NTT (5 orang), serta 20 alumni program Petro Muda Masuk Desa (PMMD) yang merupakan karyawan muda Petrokimia Gresik.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017