Pekanbaru (Antara Jatim) - Presiden Joko Widodo membagikan 6.000 sertifikat tanah kepada masyarakat Riau, dalam upaya memberikan kepastian hukum kepada pemilik atas tanah miliknya agar dikemudian hari tidak terjadi sengketa.

"Di provinsi Riau seharusnya ada 3,1 juta bidang yang sudah bersertifikat untuk seluruh masyarakat, tapi sampai saat ini baru bisa diberikan 1,1 juta berarti masih kurang 1,9 juta sertifikat yang harus kita kejar," kata Presiden Joko Widodo di lapangan stadion Kaharudin Nasution Pekanbaru, Riau, Minggu.

Presiden didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Menteri Sekretaris Negara Pratikno,dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Menurut Sofyan, ada 6.000 sertifikat yang diberikan dengan dihadiri 5.500 peserta .

Seluruh Indonesia harusnya 126 juta sertifikat tapi yang dikerjakan baru 46 juta. Saya perintahkan Menteri BPN dibantu gubernur untuk segera diselesaikan," tegas Presiden.

Presiden mengungkapkan bahwa sebelumnya di Riau hanya terbit 10 ribu sertifikat tanah per tahun tapi sekarang dipaksa harus terbit 140 ribu sertifikat setiap tahunnya.

"Tahun ini terbit 5 juta, tahun depan 7 juta, tahun depannya lagi 9 juta, harus dipaksa begitu," ungkap Presiden.

Dengan mendapatkan sertifikat tanah, menurut Presiden, sengketa-sengketa lahan dapat diselesaikan.

"Sengketa-sengketa lahan akan selesai kalau masyarakat pegang yang namanya sertifikat karena kalau sudah pegang (sertifikat) ini diam. Kalau belum ada sertifikat yang ada hanya klaim-klaim, tapi kalau sertifikat sudah ada jadi enak tentram karena sudah pegang sertifikat," ungkap Presiden.

Presiden pun berpesan agar masyarakat benar-benar menghapal luas tanah yang tertera dalam setifikat tanah.

"Tolong semua tahu isi sertifikat ini apa. Apa betul meter persegi luas tanah jelas. Tolong diberikan plastik kalau disimpan dan gentingnya bocor tidak rusak dan difotokopi, kalau hilang mengurus ke kantor BPN lebih mudah mencarinya, dan kalau sertifikat disekolahkan di bank harus hati-hati, tolong dikalkulasi apakah keuntungan usahanya dapat dibayar untuk mencicil pokoknya," tambah Presiden.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan jumlah sertifikat tanah yang dibagikan di Riau baru 38 persen.

"Pembagian sertifikat tanah di Riau baru 38 persen. Sudah ada 1,1 juta bidang yang bersertifikat dan masih ada 1,9 juta bidang yang masih harus disertifikatkan. Rata-rata diberikan sertifikat 10-11 ribu bidang pada 2017.

Pembagian ini sudah naik 15 kali lipat dibanding periode sebelumnya," kata Sofyan. (*)

Pewarta: Desca Lidya Natalia

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017