Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur bekerja sama dengan Kepolisian Daerah (Polda) setempat guna memberikan materi tentang berbagai masalah krusial belakangan ini kepada siswa baru selama masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman di Surabaya, Kamis mengatakan dalam kerja sama itu nantinya, pihak kepolisian akan memberikan pengetahuan tentang pendidikan karakter, bela negara, dan deradikalisasi.

"Ini kerjasama bagus agar siswa baru bisa menyikapi berbagai situasi dengan positif," kata Saiful usai rapat koordinasi dengan Polda Jatim tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibnas) yang kondusif dalam pelaksanaan MPLS.

Saiful menjelaskan, dalam pelaksanaan MPLS, sekolah diminta mematuhi peraturan lama, yakni Permendikbud 18/2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru.

"Kemendikbud belum mengeluarkan aturan baru tentang MPLS. Dengan begitu, sekolah diminta mengacu pada Permendikbud yang lama. Tetap pakai Permendikbud nomor 18 tahun 2016," kata dia.

Saiful mengungkapkan, dalam aturan itu sekolah dan guru merupakan perencana, pelaksana dan penanggung jawab MPLS. Siswa atau OSIS sifatnya hanya membantu. MPLS digelar selama tiga hari.

"Siswa baru tidak boleh diminta beli atribut macam-macam selama MPLS. Sekolah harus membuat nyaman siswa baru," ujar Saiful.

Selain itu, mantan Kepala Badiklat Jatim ini juga meminta orang tua untuk mengantar anaknya ke sekolah pada hari pertama masuk. Istilahnya, orang tua secara resmi menyerahkan anaknya kepada pihak sekolah. Bagi orang tua yang bekerja akan diizinkan datang terlambat bekerja karena mengantar anak sekolah.

Kabag Bin Opsnal Binmas Polda Jatim AKBP Dody Eko Wijayanto mengatakan, sesuai dengan program Nawa Cipta Presiden Joko Widodo, unsur Polri harus hadir di tengah masyarakat sembagai simbol pemerintah. Salah satu momentum yang digunakan adalah MPLS.

"Binmas bisa bergabung ke sekolah saat MPLS. Anggota akan memberi penjelasan agar siswa baru tidak salah dan bisa tertib," ujarnya.

Dia mengungkapkan, kepolisian berkepentingan terhadap pelajar dan siawa. Sebab, mereka adalah aset masa depan bangsa. Dengan membangun generasi muda yang bagus, diharapkan kedepannya tidak ada lagi muncul persoalan-persoalan yang dapat memecah belah bangsa Indonesia.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017