Surabaya (Antara Jatim) -  Delapan mahasiswa Queensland University of Technology (QUT) Australia belajar Tari Topeng Patih di Universitas Surabaya (Ubaya) sebagai rangkaian dari kegiatan Summer Program di kampus setempat, 30 Juni sampai 16 Juli 2017.

Delapan mahasiswa itu adalah Caitlin Clarke, Marah Perkins, Caetlen Tooley, Elly Plowman, Jack Sullivan, Zachary Stephenson, Lachlan King dan William Conry.

Manajer Kerja sama Kelembagaan Luar Negeri Ubaya Adi Prasetyo Tedjakusuma, di Surabaya, Kamis mengatakan, selain fokus pada pembelajaran The Essential of Indonesian Property Market, mereka juga diajak untuk mengenal dan belajar tentang kebudayaan lndonesia yakni Tari Topeng Patih.

"Kenapa Tari Topeng? Karena tari ini merupakan kesenian khas Indonesia yang sudah ada semenjak zaman nenek moyang. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki sejarah tentang pertunjukan menggunakan topeng," kata Adi.

Dia mengatakan, kegiatan yang disebut "learning Indonesian dance" ini dianggap menjadi bagian paling penting dalam rangkaian acara Summer Program karena bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia.

"Tujuannya adalah memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, sehingga harapan kami para mahasiswa nantinya juga bisa memperkenalkan sekaligus mempromosikan Tari Topeng Patih di Australia khususnya di Brisbane," tuturnya.

Dalam kegiatan ini, kedelapan mahasiswa Australia akan dilatih oleh Dian Nova Saputra atau biasa disebut Dian Bokir yang merupakan seorang penari sekaligus koreografer tari tradisional.

Salah satu mahasiswa Australia, Marah Perkins mengatakan dirinya antusias dan tertarik belajar budaya Indonesia terutama Tari Topeng Patih.

"Ini baru pertama kali saya menarikan karena baru pertama kali ke Indonesia. Saya suka bajunya. Tapi memang tarian tersebut lumayan sulit untuk dipelajari," kata Marah.

Ditanya apakah akan menarikan Tari Topeng Patih di Australia, dia menyatakan tidak karena tarian itu terlalu banyak aksesoris, jadi dia tak akan bisa membawakannya. Namun dia akan tetap mempelajarinya.(*) 
Video oleh: Willy Irawan

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017