Malang  (Antara Jatim) - Wali Kota Malang Moch Anton menyatakan siap "berangkat" lewat jalur perseorangan dalam perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018, jika PKB tak kunjung berkomunikasi dengan partai lain.

"Kalau sampai detik-detik akhir belum juga ada partai lain yang merapat ke PKB untuk berkoalisi dan mengusung calonnya, bisa saja saya maju lewat jalur perseorangan sebagai alternatif. Sebab, tanpa berkoalisi dengan partai lain, PKB tidak bisa maju sendiri," kata Moch Anton yang juga Ketua PKB Kota Malang itu di Malang, Jawa Timur, Rabu.

Pada Pilkada 2013, Moch Anton diusung Partai Gerindra yang berkoalisi dengan beberapa partai lainnya, namun di tengah jalan (belum lama setelah terpilih), Moch Anton didapuk sebagai Ketua DPC PKB Kota Malang. Pada Pilkada 2018, Anton berharap ada parta lain yang bergabung dengan PKB agar bisa mengusung calon sendiri. Untuk bisa mengusung calon, PKB masih membutuhkan tiga kursi lagi di DPRD setempat.

Namun demikian, lanjutnya, meski dirinya siap maju dari jalur perseorangan, ia tetap berharap PKB segera menjalin komunikasi dengan partai lain. Setelah itu melakukan persiapan tahapan Pilkada. "Informasinya saat ini PKB sedang menjalin komunikasi dengan Partai Golkar, namun belum ada kesepakatan," ujarnya.

Lebih lanjut, Anton mengaku jika dirinya maju melalui jalur perseorangan kemungkinan besar ada penghematan biaya politik karena jalur perseorangan lebih banyak melibatkan partisipasi masyarakat sehingga lebih efisien dibandingkan melalui partai.

"Kalau terpaksa demikian (jalur perseorangan) nanti akan kami tindaklanjuti dengan mencari dukungan lewat KTP. Kami juga mencari informasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait tahapan untuk maju Pilkada melalui jalur perseorangan," ucapnya.

Menyinggung pasangan yang ingin digandeng dalam Pilkada 2018, Anton mengatakan masih melakukan pendekatan dengan sejumlah pihak. "Pada awalnya saya ingin menggandeng Pak Bisri (Rektor Universitas Brawijaya), namun setelah ada pendekatan, beliaunya ingin tetap fokus dijalurnya (pendidikan), tidak ingin berpolitik," katanya.

Sebenarnya, kata Anton, jika dirinya bisa berpasangan dengan Rektor UB, akan menjadi pasangan yang sangat ideal karena adanya perpaduan ideal juga karena ada yang ahli di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. "Tapi muah-mudahan saya bisa mendapatkan pasangan yang ideal," ucapnya.

Untuk bisa maju lewat jalur perseorangan paling tidak dibutuhkan dukungan KTP sebanyak 46 ribu lembar. Penyerahan KTP dukungan diserahkan ke KPU setempat sekitar November hingga Desember 2017.    

Saat Pilkada 2013, Moch Anton berpasangan dengan Sutiaji dan terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2013-2018. Namun, pada Pilkada 2018, Sutiaji yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Malang itu memilih mencalonkan sendiri dan sudah mendaftar lewat PDIP.

Sementara itu, poster dukungan KTP terhadap Moc Anton untuk maju Pilkada lewat jalur perseorangan sudah bermunculan di wilayah Kota Malang.

Sosialisasi dan peluncuran Pilkada Kota Malang bakal dilakukan setelah proses administrasi tuntas. Untuk pendaftaran calon diperkirakan Januari 2018, penetapan pasangan calon pada Februari 2018 dan pencoblosan pada 17 Juni 2018.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017