Surabaya (Antara Jatim) - Sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok "Cipayung" mendukung pemerintah dalam penertiban organisasi kemasyarakatan penentang Pancasila dan mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Kami para pimpinan organisasi mahasiswa berkomitmen untuk melawan siapapun ormas yang tidak mengakui Pancasila," ujar ketua umum PKC PMII Jatim Zainuddin di sela pembacaan komitmen dan deklarasi di Surabaya, Selasa.

Pada kesempatan tersebut juga dikemas dalam bentuk halalbihalal serta diskusi yang mengangkat tema "Meneguhkan Nilai-Nilai Pancasila".

Menurut dia, nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk dihayati dan diamalkan karena merupakan pedoman berbangsa dan bernegara dalam menjaga keutuhan NKRI.

Selain itu, pada kesempatan sama juga disampaikan pernyataan sikap organasasi mahasiswa menjaga persatuan, kesatuan, dan kedaulatan Bangsa, kemudian meneguhkan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila maupun UUD 1945.

"Kami juga berkomitmen menjaga kondusivitas kehidupan berbangsa dan bernegara, serta senantiasa menjaga ketertiban dan kedamaian dalam setiap aktivitas organisasi," ucapnya.

Perwakilan komisaris daerah III PMKRI Esradus juga menyampaikan bahwa realitas kebangsaan sekarang diwarnai nuansa politis yang sangat kental dan muncul paham-paham radikal dengan mengatasnamakan agama tertentu.

"Inilah yang membuat ketidakstabilan kehidupan beragama dan keberagaman. Dalam hal ini mahasiswa sebagai kaum terpelajar agen perubahan jangan malah memperkeruh dan membuat propaganda, serta mengarahkan Indonesia menjadi negara agama dengan menyebar kebencian," katanya.

Sementara itu, organisasi-organisasi mahasiswa yang tergabung dalam kelompok "Cipayung" tersebut terdiri dari HMI, PMII, GMNI, GMKI dan PMKRI.

Selain Zainuddin (PMII) dan Esradus (PMKRI), turut hadir sebagai narasumber adalah Ketua Umum BADKO HMI Jatim Darmawan Puteratama, Sekretaris Korda GMNI Jatim Suroto, dan Ketua GMKI Surabaya Bradlee Nainggolan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017