Surabaya (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Kota Surabaya siap mengawal keinginan warga untuk menghidupkan kembali kesenian tradisional ludruk yang dulu sempat berjaya dan sering tampil di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya dengan cara menambah anggaran pelestariannya.

"Saya menilai, selama ini Pemkot kurang ada niatan menumbuhkembangkan kesenian di THR," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha.

Menurut dia, saat ini merupakan waktu yang tepat agar kesenian tradisional khususnya ludruk di pusatkan di THR. "Kami di DPRD akan mengawal keinginan ini," katanya.

Masduki mengatakan sudah saatnya budaya tradisional diberikan ruang dan anggaran yang cukup. Hal ini merupakan bagian dari upaya menyelematkan generasi muda dari ketidakpedulian terhadap kesenian tradisional.

"Mohon masukan agar temen-temen komisi D DPRD Surabaya bisa mengimplementasikan dalam anggaran selanjutnya," ujarnya.

Sementera itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Widodo  Suryantoro mengaku kesulitan melestarikan kesenian tradisonal Ludruk, yang kini mati suri karena ditinggalkan para penggemarnya.

"Selama ini kebanyakan pemain  Ludruk yang masih ada berasal dari luar Kota Surabaya. Dulu di Surabaya ada Cak Markeso, Cak Markuat, Cak Kancil tapi  sekarang tidak ada penerusnya. Kebanyakan penerusnya alih profesi," katanya.

Menurut dia, untuk melestarikan ludruk sebetulnya pihaknya sudah  menyediakan sarana dan prasarana seperti yang ada di Balai Pemuda dan  Tempat Hiburan Rakyat (THR). 

Hanya saja setiap pertunjukan ludruk di THR selalu sepi tidak ada  yang menonton. "Akhirnya kami harus memaksa orang untuk menonton. Tapi  kalau memaksa menonton kan ya tidak mungkin," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017