Kediri (Antara Jatim) - Ribuan warga Hindu yang tergabung dalam Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, merayakan pelantikan pendeta baru atau sulinggih di Desa Bangsongan, kabupaten setempat.
     
"Kami mengadakan upacara padiksan, ini upacara penyucian dari seorang pemangku ke sulinggih, yaitu rohaniawan Hindu," kata Ketua Panitia Upacara Padiksan PHDI Kabupaten Kediri Murtaji di Kediri, Minggu.
     
Ia mengatakan, pelantikan ini dilakukan, salah satunya karena kebutuhan. Jumlah warga Hindu di Kabupaten Kediri cukup banyak, hingga sekitar 13 ribu orang, sementara jumlah pendeta terbatas.
     
Untuk menjadi pendeta, Murtaji mengatakan tidak mudah dan harus melewati tahap tertentu seperti dukungan dari umat, pemerintah daerah, mempunyai guru sebagai penuntun dan kesanggupan dari yang bersangkutan.
     
"Jadi, selain didukung dari umat, juga ada kesanggupan dari beliau serta guru yang menuntunnya," ujar dia. 
     
Murtaji mengatakan, tugas pendeta juga banyak salah satunya memimpin beragam upacara. Dalam agama Hindu, upacara dilakukan di beragam tempat berbeda, dan dipimpin langsung oleh pendeta, sehingga yang bersangkutan pun juga harus bergantian lokasi untuk memimpin upacara. 
     
Sementara itu, pendeta yang dilantik itu bernama Romo Mangku Muji Rahayu. Ia dilantik didampingi istri di Pura Bangsongan, Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri. Pelantikan pendeta juga tidak dilakukan setiap tahun, melainkan sesuai dengan kebutuhan. 
     
Dalam acara itu, selain melantik pendeta, istri pendeta juga dilantik. Ia juga akan mendampingi suami dalam beragam kegiatan upacara yang dilakukan umat Hindu.  
     
Prosesi pelantikan juga berlangsung dengan kidmat. Prosesi sudah dilakukan sejak Sabtu (8/7) dan berlangsung hingga Minggu (9/7). Beragam kegiatan dilakukan misalnya persembahan maupun beragam unjuk kesenian daerah. 
     
Setelah rangkaian acara di pura selesai, seluruh umat Hindu melakukan prosesi kirab mulai dari pura ke rumah pendeta, dengan jarak sekitar 1,5 kilometer. 
     
Dalam kegiatan tersebut, bukan hanya diikuti warga Hindu dari Kabupaten Kediri, melainkan juga dari berbagai daerah lain misalnya dari Surabaya. 
     
Selain itu, untuk kelompok seni budaya, salah satunya barongan yang juga tampil di lokasi juga ikut kirab. Mereka mengadakan pentas di sepanjang jalan raya. Pentas dilakukan dengan berhenti sebentar di jalan raya.
     
Ratusan warga juga ikut menyaksikan prosesi kirab tersebut. Selain melihat langsung, mereka juga ikut mengabadikan dengan merekam di telepon seluler. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017