Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengaku kesulitan melestarikan
kesenian tradisonal Ludruk, yang kini mati suri karena ditinggalkan para
penggemarnya.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Widodo
Suryantoro di Surabaya, Sabtu, mengatakan selama ini kebanyakan pemain
Ludruk yang masih ada berasal dari luar Kota Surabaya.


"Dulu di Surabaya ada Cak Markeso, Cak Markuat, Cak Kancil tapi
sekarang tidak ada penerusnya. Kebanyakan penerusnya alih profesi,"
katanya.


Menurut dia, untuk melestarikan Ludruk sebetulnya pihaknya sudah
menyediakan sarana dan prasarana seperti yang ada di Balai Pemuda dan
Tempat Hiburan Rakyat (THR).


Bahkan, lanjut dia, Wali Kota Surabaya meminta alat musik gamelan
yang selama ini ada di Balai Pemuda untuk dipakai di THR. Itu dilakukan
dikarenakan di Balai Pemuda saat ini masih ada pembangunan.


Hanya saja setiap pertunjukan Ludruk di THR selalu sepi tidak ada
yang menonton. "Akhirnya kami harus memaksa orang untuk menonton. Tapi
kalau memaksa menonton kan ya tidak mungkin," ujarnya.


Widodo mengatakan Ludruk tetap bisa digandrungi para penonton
sampai kapanpun itu karena kepiawaian grup Ludruk yang terus berkreasi
di setiap pertunjukan.


Meski demikian, lanjut dia, pihaknya tetap melakukan kerja sama
dengan Dinas Pendidikan Surabaya agar ada edukasi kepada siswa didik di
tiap-tiap sekolah di Kota Pahlawan.


"Paling tidak para siswa mengetahui kalau ada kesenian tradisional Ludurk yang pernah pernah populis di Surabaya," ujarnya.


Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Masduki Toha sebelumnya menyatakan
siap mengawal keinginan warga untuk menghidupkan kembali kesenian
tradisional Ludruk yang dulu sempat berjaya di THR Surabaya.


"Saya menilai, selama ini pemkot kurang ada niatan menumbuh kembangkan kesenian di THR," katanya.


Masduki mengatakan sudah saatnya budaya tradisional diberikan ruang
dan anggaran yang cukup. Hal ini merupakan bagian dari upaya
menyelematkan generasi muda dari ketidakpedulian terhadap kesenian
tradisional.


"Mohon masukan agar temen-temen komisi D DPRD Surabaya bisa
mengimplementasikan dalam anggaran selanjutnya," ujarnya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017