Situbondo (Antara Jatim) - Kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantura Situbondo, Jawa Timur, selama arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah tercatat sama dengan tahun sebelumnya dan penyebab kecelakaan didominasi akibat kelalaian pengendara (human error).

"Pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini (2017) jumlah kecelakaan lalu lintas di sepanjang Jalur Pantura Situbondo sama dengan jumlah tahun sebelumnya yakni sebanyak 17 kasus kecelakaan," ujar Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satlantas Polres Situbondo, Iptu Pol Sutanto di Situbondo, Rabu.

Ia menyebutkan, dari 17 kasus kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2017 tersebut tercatat tiga orang korban meninggal dunia dan 24 orang lainnya mengalami luka ringan dan empat orang luka berat.

Sedangkan pada arus mudik dan balik Lebaran tahun lalu (2016), katanya, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan tercatat sama yakni tiga orang dan luka berat sebanyak delapan orang serta korban mengalami luka ringan 26 orang.

"Kalau kami bandingkan dengan tahun lalu jumlah korban luka berat dan luka ringan berkurang kendati jumlah kecelakaan sama dan korban meninggal dunia juga sama," tuturnya.

Sutanto menjelaskan, penyebab kecelakaan lalu lintas didominasi akibat kelalaian pengendara roda empat maupun roda dua karena berkendara tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan mendahului kendaraan lainnya kurang berhati-hati serta tidak berhenti dan istirahat saat kelelahan.

Ia menambahkan, lokasi 17 kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran ada di tiga titik, yakni di jalan raya Kecamatan Banyuglugur, jalan raya Kecamatan Panji dan jalan raya Kecamatan Banyuputih serta di Kecamatan Panji.

"Jauh hari sebelumnya kami sudah memasang rambu-rambu imbauan agar berhati-hati dan aparat kepolisian bersama petugas gabungan lainnnya juga sudah bekerja maksimal dengan melakukan pengamanan di sejumlah titik rawan kecelakaan," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017