Madiun (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota, Jawa Timur mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah hukumnya selama Operasi Ramadniya Semeru tahun 2017 meningkat tipis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota AKP Purwanto Sigit Raharjo, Rabu mengatakan, selama Operasi Ramadniya Semeru 2017 tercatat ada 19 kecelakaan lalu lintas.
"Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2016, terdapat 17 kejadian kecelakaan lalu lintas atau meningkat 11 persen," ujar AKP Sigit Raharjo kepada wartawan.
Menurut dia, kecelakaan yang terjadi tersebut masih didominasi oleh kendaraan roda dua. Sedangkan lokasi paling rawan terjadi kecelakaan terdapat di Jalan Raya Madiun-Solo masuk wilayah Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
"Untuk pelakunya, didominasi oleh pegawai swasta yang berusia produkstif di kisaran 30 hingga 40 tahun. Justru pelaku dari unsur pelajar malah menurun, yakni tercatat hanya dua orang saja," kata dia.
Ia menjelaskkan, untuk penyebab kecelakaan, kebanyakan karena kelalaian manusia. Yakni bermula dari melanggar peraturan lalu lintas hingga akhirnya terjadi kecelakaan.
Data mencatat, dari 19 kecelakaan tersebut, terdapat dua korban meninggal dunia, 21 orang luka ringan, dan kerugian material mencapai Rp7,1 juta.
Sedangkan tahun 2016, dari 17 kecelakaan, terdapat dua korban meninggal dunia, satu korban luka berat, 23 orang luka ringan, dan kerugian material mencapai Rp6,2 juta.
Dari 19 kecelakaan di masa angkutan Lebaran 2017, sebanyak 15 orang pelakuknya merupakan warga Kota Madiun dan sisaya warga luar Madiun.
Pihaknya berharap, warga pengguna jalan di Kota Madiun untuk mematuhi peraturan lalu lintas yang ada, sehingga ketertiban dalam berlalu lintas dapat terwujud dan kecelakaan dihindari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017