Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya akan mengecek kelayakan rumput di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang sempat mengalami kerusakan di sejumlah titik sebelum memberi kepastian pertandingan antara Persebaya melawan Persatu Tuban.






"Kami masih harus mengecek kelayakan apakah bisa digunakan untuk pertandingan resmi atau tidak," ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya Afghani Wardhana ketika dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.






Pengecekan akan dilakukan tim ahli pada Senin, 3 Juli 2017, yang kemudian hasilnya akan disampaikan sehingga memberi kepastian bisa atau tidaknya digunakan untuk menggelar lanjutan pertandingan Liga 2.






Menurut dia, rusaknya rumput stadion terjadi setelah laga "Anniversary Game" mempertemukan Persebaya Surabaya melawan Persik Kediri pada Sabtu (18/6) yang diduga akibat terinjak-injak massa, termasuk efek dari flare.






"Saat ini sedang dilakukan renovasi dan Senin baru ada kepastian bisa atau tidaknya digunakan pada Kamis mendatang. Secepatnya kami sampaikan dan berkoordinasi dengan manajamen Persebaya," ucapnya.






Intinya, kata dia, Pemkot Surabaya tak ada keinginan sedikit pun untuk menghalang-halangi digelarnya pertandingan di Gelora Bung Tomo, namun karena belum sesuai standar maka harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu.






Terkait biaya sewa stadion, mantan Sekretaris DPRD Kota Surabaya itu mengaku sudah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya.






"Berbeda dengan biaya keamanan yang itu bukan ranah kami. Jadi kalau ada keluhan biaya sewa yang tinggi, kami rasa bukan alasan utama karena sudah ada peraturan yang berlaku," katanya.






Sementara itu, manajemen Persebaya belum bisa memastikan stadion yang akan digunakan melawan Persatu Tuban pada Kamis, 6 Juli 2017, di lanjutan grup 5 Liga 2.






Selain Gelora Bung Tomo yang digunakan Persebaya menghadapi lawan-lawannya seperti biasanya, manajemen bersiap menggunakan Stadion Gelora Delta Sidoarjo sebagai alternatif. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017