Malang (Antarajatim) - Mencari menu ikan laut bakar tidaklah sulit bisa ditemui di berbagai warung makanan juga restoran di berbagai daerah di Jawa Timur.

Tetapi, menikmati menu ikan bakar laut segar yang baru diperoleh nelayan bisa diperoleh di Warung Makan Pertiwi di Pantai Ngliyep di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo,  Kabupaten Malang.

"Saya berjualan ikan laut bakar sejak tiga tahun lalu. Menu andalan saya ikan bakar hiu dan lobster," kata pemilik Warung Pertiwi di Patai Ngliyep, Malang  Ny. Imronah (42), Jumat (29/6).

Di warung Ny. Imronah ada sembilan menu ikan laut bakar yang ditawarkan mulai ikan pari, kakap merah, dorang, kerapu, tuna, ziti, bahkan juga ada lobster dan hiu.

Hanya saja, menurut dia, khusus menu hiu bakar dan lobster hanya ada ketika musim hujan, sedangkan masuk musim kemarau para nelayan yang menampung hasil tangkapannya di tempat penjualan ikan di Pantai Sendangbiru, di Kecamatan Sumbermanjing, Wetan, tidak ada yang memperoleh ikan hiu dan lobster.

"Ikan hiu dan lobster hanya ada ketika musim hujan. Ya, sekarang saya tidak menjual ikan hiu dan lobster," ujarnya.

Mengenai ikan hiu bakar, sebagaimana disampaikan Ny. Imronah, pengemarnya cukup banyak karena rasa ikan hiu bakar jauh lebih enak dibandingkan menu ikan bakar laut lainnya.

"Hiu yang dibakar bukan hiu yang ganas," ucap seorang pelanggan Warung Pertiwi Budi asal Malang.

Budi mengaku rutin makan di Warung Pertiwi, setiap libur akhir pekan, dengan menu kesukaannya ikan laut Ziti, selain ikan laut lainnya yang tersedia, seperti hiu bakar lengkap dengan sambal dan lalapan.

"Harga menu ikan bakar di Warung Pertiwi jauh lebih murah dibandingkan harga ikan laut bakar di Malang, karena faktor ongkos angkutan dari pusatnya di Pantai Sendangbiru," kata dia dibenarkan seorang pelanggan lainnya yang juga penggemar hiu bakar Basuki asal Kediri.

Menurut Budi juga Basuki, menu ikan hiu bakar lebih enak dibandingkan dengan ikan laut bakar lainnya, karena dagingnya yang lembut dan lebih gurih.

Menurut Ny. Imronah penggemar ikan hiu bakar cukup banyak yang datang makan di warungnya dari pengujung di objek wisata Pantai Ngliyep yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.

Khusus ikan hiu bakar, menurut dia, secara umum per porsi lengkap dengan nasinya Rp15.000 per porsi, termasuk menu ikan pari.

Sedangkan menu ikan laut bakar kakap merah, dorang, kerapu, tuna, dan Ziti Rp20.000 per porsi dan lobter Rp30.000 per porsi.

"Besarnya ikan satu tangan," kata dia, seraya menunjukkan besarnya lima jari tangannya.

Meski demikian, menurut dia, pembeli juga bisa langsung mengambil ikan laut yang disukai di tempat penampungan untuk kemudian ditimbang, sebelum dibakar dengan harga berbagai aneka ikan laut   Rp8.000 per ons.

Ia menyebutkan omzet penjualan ikan laut bakar yang bahanya diperoleh dari nelayan di Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, berkisar 15-20 kilogram setiap libur akhir pekan.

Ny. Imronah mengaku pada hari-hari biasa hanya berjualan libur akhir pekan Minggu, tetapi pada Hari Raya Idul Fitri ini berjualan setiap hari.

"Saya berjualan mulai Hari Raya Idul Ftri yang lalu setiap hari sampai nanti Hari Raya Ketupat, pada Minggu (1/7)," ucapnya, menjelaskan.

Setelah itu, lanjut dia, dirinya hanya berjualan ikan laut bakar setiap libur akhir pekan Minggu."Saya memperoleh ikan laut dari pedagang pemasok yang datang langsung ke sini," ucapnya.

Antara yang mengambil satu ekor Ikan tuna dengan berat 6 ons bisa dimakan untuk tiga orang, ditambah minum kepala dan minuman kemasan semuanya menghabiskan Rp60 ribu.

Seorang warga Bojonegoro Hartanto, mengaku juga bisa menikmati menu ikan laut bakar di sebuah warung di Pantai Sendangbiru, di Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

"Saya memilih ikan tuna. Lezat rasanya karena ikan yang dibakar masih segar dari nelayan," ujarnya, menambahkan. (*) 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017