Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Machfud Arifin meminta anggota kepolisian di jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan, seiring meningkatnya teror yang ditujukan terhadap kepolisian.

"Sudah lama kami instruksikan jajaran di Jawa Timur 'all out' untuk pengamanan dirinya, pengamanan kesatuannya maupun masyarakat," kata Kapolda usai syukuran HUT Bhayangkara ke-71 di Mapolda Jatim Surabaya, Sabtu.

Machfud mengatakan, dia nantinya berencana menurunkan Brimob dan Propam untuk mengecek anggota secara tertutup, terselubung maupun terbuka di setiap Polsek atau Polres jajaran untuk memastikan kesiapan mereka.

"Kalau sampai ada yang tidur akan saya tindak tegas. Kalau ketahuan tidak waspada, tidak meningkatkan pengamanan dirinya pasti kami tindak sangat keras," ujarnya,

Ditanya terkait ketersediaan senjata, Machfud menegaskan dirinya sudah menginstruksikan setiap individu yang mempunyai izin menggunakan senjata untuk memakainya agar waspada terhadap ancaman yang ada.

"Kalau pegang senjata api jangan hanya ditaruh di lemari, tapi bawa di pinggul untuk waspada. Tapi jangan terlalu paranoid lah. Nanti orang cuman nanya sudah ditodong senjata karena takut, itu tidak boleh. Kewaspadaan penting tapi tetap kita punya tugas untuk megayomi dan melindungi masyarakat," katanya.

Sementara terkait insiden penusukan terhadap dua anggota Brimob yang sedang melakukan ibadah di sebuah masjid di Jakarta, dia menegaskan, akan meningkatkan kewaspadaan dengan memeriksa setiap orang yang dianggap mencurigakan.

"Bahwa setiap orang yang tidak dikenal terutama yang bawa tas ransel pasti akan ditanya. Polisi punya kewajiban menghentikan orang untuk menanyakan identitas orang tapi tetap harus dengan cara yang santun dan sopan," tuturnya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017