Magetan (Antara Jatim) - Petugas BPBD Magetan mengimbau para pemudik yang melintasi jalur balik alternatif Lebaran 2017 di jalan tembus Sarangan-Karanganyar yang menghubungkan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah untuk mewaspadai sejumlah titik yang rawan longsor di wilayah setempat.
     
"Jalur alternatif Jalan Raya Sarangan hingga tembus Karanganyar, Jawa Tengah perlu diwaspadai karena ada zona rawan longsor di wilayah tersebut," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Fery Yoga Saputra, Jumat. 
     
Menurut dia, meski sudah memasuki musim kemarau, hujan lebat sesekali masih mengguyur sejumlah wilayah di Magetan. Sehingga harus tetap diwaspadai.
     
Pihaknya mencatat ada empat titik rawan longsor di sepanjang jalur yang menghubungkan Jawa Timur dengan Jawa Tengah itu. Yakni, dua titik di Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, tepatnya di sekitar Telaga Wahyu dan kebun stroberi, serta dua lainnya di titik Singolangu dan sepanjang jalan baru Mojosemi. 
     
"Kewaspadaan tidak hanya untuk pemudik saja, tetapi juga bagi pengguna jalan yang ingin liburan ke tempat wisata di sekitar kawasan tersebut," kata dia. 
     
Pihaknya menjelaskan, empat titik lokasi rawan longsor tersebut berada di bawah tebing yang curam. Selain itu tanaman dan pohon yang tumbuh di tebing untuk menahan resapan air, tergolong sedikit. 
     
"Kondisi itu menyebabkan saat hujan deras bersamaan dengan angin kencang rawan terjadi bencana tanah longsor," katanya.
     
Pihaknya menyebutkan, hingga Juni tahun ini, sudah ada empat kejadian longsor di jalur tersebut. Dua di antaranya berskala kecil karena tidak sampai menutup badan jalan, sedangkan dua lainnya sempat menutup akses jalan.
     
Petugas BPBD dan Dishub setempat juga telah memasang papan peringatan masuk kawasan longsor. Ia meminta, pengguna jalan berhenti sejenak jika hujan deras turun disertai angin kencang.
     
Fery menambahkan, pihaknya telah menyiagakan 10 hingga 30 anggotanya untuk memantau jalur Sarangan. Jika ada longsor yang menutup badan jalan, BPBD berusaha secepat mungkin membersihkan material agar jalur alternatif tersebut dapat segera dilewati kendaraan untuk arus balik atau rekreasi. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017