Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, akan memberikan sanksi tegas pada pegawai yang membolos kerja, terutama di hari pertama setelah libur Lebaran 2017.
     
"Tentunya akan diterapkan, jika melanggar akan diberi sanksi dan berjenjang tingkatannya dilihat dari tingkat alpanya," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Kediri Apip Permana di Kediri, Jumat.
     
Ia mengatakan, Presiden telah memberikan kebijakan terkait dengan cuti bersama saat Lebaran 2017 ini. Dalam Keputusan Presiden tersebut, cuti bersama dimulai pada 23 Juli, 27-30 Juli 2017 sebagai cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2017.
     
"Jadi, merujuk pada Keputusan Presiden terkait cuti bersama 2017, aparatur sipil negara (ASN) libur sampai tanggal 30 Juli 2017. Sabtu-Minggu memang libur dan masuk pada Senin (3/7), hari kerja," katanya.
     
Menurut dia, cuti bersama itu sudah cukup panjang, sehingga jika ada yang melanggar ketentuan akan diberikan sanski. Selain sanksi administrasi, juga akan mengurangi tunjangan pegawai bersangkutan.
     
Pemerintah Kota Kediri berencana akan memberikan tunjangan untuk ASN, yang diberikan setelah perubahan anggaran keuangan (PAK) 2017. Untuk besarannya masih dihitung disesusaikan dengan tingkat kedisiplinan pegawai. Jumlah ASN di Kota Kediri lebih dari 5.000 orang, yang tersebar di berbagai tempat. 
     
"Jadi otomatis (memengaruhi), tunjangan yang akan diberikan, sebab ini pertimbangannya juga menyangkut kedisiplinan karyawan. Kadar tingkat kedisiplinan pelanggaran akan memengaruhi tunjangannya,: ujarnya.
     
Walaupun sudah memberikan cuti bersama untuk ASN, Apip menyebut untuk yang berhubungan dengan layanan masyarakat tetap melaksanakan tugasnya. Untuk libur, nantinya akan ada ganti cuti tahunan. 
     
Apip menegaskan, untuk ASN yang tugasnya memberikan pelayanan bersentuhan langsung dengan masyarakat itu diminta untuk tidak libur, dengan harapan jika ada warga yang membutuhkan layanan salah satunya medis segera ditangani. 
     
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima menyebut, semua tim medis baik dokter maupun perawat siaga, terutama saat Lebaran 2017.
     
"Untuk lebaran ini, baik di puskesmas maupun rumah sakit tenaga medisnya semua siap. Jadi, tidak ada yang libur," katanya.
     
Ia menambahkan, selain di puskesmas maupun rumah sakit, tim medis juga ditempatkan di pos pengamanan kepolisian. Mereka juga berjaga secara bergantian. 
     
Fauzan mengatakan, ada sekitar 550 tim medis yang bertugas di puskesmas. Mereka mendapatkan jadwal untuk piket bergantian dengan rekan lainnya baik di puskesmas, rumah sakit, ataupun pos pengamanan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017