Pamekasan (Antara Jatim) - Polres Pamekasan dan Polres Sampang, Jawa Timur melakukan pengamanan bersama terkait pengamanan arus mudik Lebaran di perbatasan kedua wilayah itu, yakni Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan.
"Pengamanan bersama ini kami lakukan, karena di perbatasan antara Kabupaten Pamekasan dengan Kabupaten Sampang rawan macet akibat tradisi 'per-peran' oleh masyarakat setempat," kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Pamekasan Kompol Sarpan kepada Antara di Pamekasan, Sabtu pagi.
"Per-Peran" merupakan tradisi masyarakat pesisir di Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan dan Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Sampang.
Tradisi jalan-jalan dengan naik andong dan becak ini biasanya digelar sehari setelah Lebaran dan hari ketujuh bulan Syawal.
Tradisi itu biasa membuat macet arus lalu lintas, karena kegiatan masyarakat digelar di jalan utama penghubungan antarkabupaten yang merupakan jalur mudik utama mudik Lebaran di Pulau Madura.
"Karena kegiatannya di dua desa yang merupakan perbatasan antara Kabupaten Sampang dengan Kabupaten Pamekasan itu, maka kami melakukan pengamanan bersama, antara Polres Pamekasan dengan Polres Sampang," kata Kompol Sarpan, menerangkan.
Sarpan menjelaskan, kedua institusi ini telah menggelar rapat koordinasi tentang teknik pengamanan di wilayah perbatasan itu.
Sesuai rencana, Polres Pamekasan akan menerjunkan sebanyak 180 personel, sedangkan Polres Sampang sebanyak 1 kompi atau sekitar 100 personel.
"Petugas dari Polres Pamekasan akan fokus melakukan pengamanan dari sisi timur, yakni di wilayah Kabupaten Pamekasan, sedangkan Polres Sampang dari sisi barat, yakni di Kabupaten Sampang," tuturnya, menjelaskan.
Jumlah personel Polres Pamekasan lebih banyak, karena selain bertugas mengamankan tradisi "Per-Peran" warga pesisir, sebagian juga akan mengamankan perbaikan jembatan yang belum selesai di jalur mudik di Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017