Madiun (Antara Jatim) -  Kepala Perum Bulog Subdivre IV Madiun Agus Supriyanto menyatakan stok beras yang ada di gudang setempat saat ini aman untuk kebutuhan masyarakat selama Lebaran  2017.
     
"Stok kita hingga saat ini sangat cukup. Stok yang ada di gudang mencapai 25.450 ton setara beras," ujar Agus Supriyanto kepada wartawan, Kamis. 
     
Menurut dia, stok beras yang mencapai 25.450 ton setara beras tersebut cukup untuk 12 bulan ke depan dan bahkan hingga akhir tahun ini. 
     
Jumlah stok sebanyak itu dinilai sangat aman untuk kebutuhan harian, hari raya, beras keluarga sejahtera (rastra), hingga beras cadangan guna mengantisipasi terjadi hal yang darurat, seperti bencana alam dan antisipasi gejolak harga pasar selama dan sesudah Lebaran. 
     
Pihaknya memastikan jumlah stok beras tersebut masih terus bertambah seiring upaya penyerapan gabah dan beras petani yang dilakukan oleh petugas Bulog setempat di wilayah kerjanya yang terdapat di Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi. 
    
Adapun, dari stok yang ada tersebut, kebutuhan terbanyak adalah untuk distribusi rastra. Terlebih untuk keluarga penerima manfaat (KPM) di wilayah Kabupaten Madiun dan Ngawi yang masih menggunakan sistem tradisional. Sedangkan distribusi rastra di Kota Madiun telah dilakukan dengan sistem kartu pangan atau E-voucher atau bantun pangan nontuni (BPNT)
     
Sesuai data, jumlah KPM di Kabupaten Madiun yang menerima jatah rastra mencapai 61.189 KPM di 15 kecamatan. Sedangkan di Kabupaten Ngawi mencapai 84.426 KPM yang tersebar di 19 Kecamatan. 
     
Sementara, jumlah penerima rastra di wilayah Kota Madiun hanya mencapai 5.370 KPM yang berada di tiga kecamatan. 
     
"Kebutuhan untuk distribusi rastra di wilayah kerjanya, rata-rata berkisar antara 2.184 hingga 2.300 ton setiap bulannya," kata dia. 
     
Ia menambahkan, untuk penyaluran rastra tersebut, pihaknya intensif berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing di wilayah Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaaten Ngawi. 
     
Tahun ini penyaluran rastra sempat terlambat karena ada penyesuaian data penerima dari pusat. Sehingga rasta jatah bulan Januari dan Februari baru disalurkan bulan April, jatah Maret dan April disalurkan Mei Sedangkan jatah rastra bulan Mei dan Juni baru proses peyaluran di bulan Juni ini. 
     
Keterlambatan penyaluran tersebut, justru berimbas pada stabilnya harga beras di pasaran menjelang lebaran. Hal itu karena stok beras di masyarakat sangat melimpah. 
     
"Selain itu, Bulog Madiun bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Pemkot Madiun juga telah menggelar operasi pasar murni sejak memasuki bulan puasa hingga jelang Lebaran. Sehingga, harga-harga bahan pokok di Madiun kini terpantau stabil dan aman," katanya. 
     
Pihaknya akan terus melakukan upaya intensif agar stok dan harga bahan pangan, terlebih beras, gula pasir, kedelai, minyak goreng, cabai, bawang putih dan lainnya tetap stabil dan terkendali di wilayah kerjanya. (*)
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017