Situbondo (Antara Jatim) - Satuan Lalu Lintas Polres Situbondo, Jawa Timur, memetakan titik-titik rawan kecelakaan lalu lintas (black spot) di jalur mudik Lebaran 2017 dan melakukan antisipasi agar titik tersebut tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.

"Sepanjang Jalur Pantura Situbondo dari wilayah barat hingga timur tercatat sebanyak lima titik rawan kecelakaan lalu lintas dan 'black spot' dan karenanya pengendara roda dua dan empat diharapkan tetap berhati-hati ketika melintas di titik rawan kecelakaan tersebut," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas  (Kasat Lantas) Polres Situbondo AKP Himmawan Setiawan di Situbondo, Selasa.

Ia menyebutkan, titik rawan kecelakaan lalu lintas di wilayah barat yakni Jalur Pantura Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur pada KM 153 hingga KM 155 arah Surabaya. Di wilayah tetsebut selama satu semester atau sampai saat ini sejak awal 2017 tercatat terjadi kecelakaan 11 kali dan mengakibatkan lima orang meninggal dunia.

Sedangkan titik rawan kecelakaan lainnya yakni di Jalur Pantura Desa Klatakan, Kecamatan Kendit pada KM 180 hingga KM 181 arah Surabaya dan dalam satu semester, katanya, telah terjadi empat kali kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Sementara di Jalur Pantura Kawasan Perkotaan atau Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), lanjut dia, titik rawan kecelakaan pada KM 193,3 hingga KM 194,7 arah Surabaya dan di wilayah ini telah terjadi 11 kali kecelakaan dan mengakibatkan empat korban meninggal dunia.

"Di Jalur Pantura Desa/ Kecamatan Asembagus pada KM 220 hingga KM 222 arah Surabaya dan di wilayah tersebut telah terjadi kecelakaan sebanyak delapan kali dan korban meninggal dunia dua orang," katanya.

Selanjutnya titik rawan kecelakaan lalu lintas, menurut Himmawan, berada di wilayah timur Situbondo yaitu di Jalur Pantura Hutan Jati Baluran Kecamatan Banyuputih pada KM 230 hingga KM 231 dan di wilayah itu tercatat sebanyak enam kali terjadi kecelakaan dan tiga korban meninggal dunia.

"Rata-rata kecelakaan terjadi karena kelalaian pengemudi (human error) seperti mengantuk dan lainnya. Oleh karena itu kami mengimbau kepada pengguna jalan khususnya pada pemudik untuk tetap berhati-hati saat melintas di lima titik rawan kecelakaan tersebut kalau mengantuk istirahat," ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan memasang rekayasa cahaya atau cahaya rotator di pinggir jalan di titik tertentu yang tujuannya agar pengemudi tidak ugal-ugalan selama perjalanan.

"Jumlah titik rawan kecelakaan pada 2017 menurun dibandingkan tahun sebelumnya ada belasan titim rawan kecelakaan. Selain itu kami juga memanfaatkan kamera pengintai milik pemerintah kabupaten yang sudah terpasang di sejumlah titik," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017