Diyarbakir, (Antara/Reuters) - Dua tentara dan seorang warga sipil terluka saat sebuah bom mobil meledak di luar pos keamanan di Provinsi Batman, di bagian tenggara Turki, pada Jumat, kata kantor gubernur setempat.
Pelaku bom tersebut adalah seorang tersangka petempur Kurdi yang mengendarai sebuah mobil curian melalui pos pemeriksaan polisi dan meledakkannya di depan pos di distrik Bekirhan, kata kantor gubernur itu.
Pembom tewas dalam serangan tersebut, katanya, tanpa memberikan uraian lebih lanjut. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab secara langsung atas peristiwa tersebut, pernyataan kantor gubernur mengatakan bahwa Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang keberadaannya, diyakini bertanggung jawab.
Dua petempur PKK telah mencuri mobil beberapa jam sebelumnya, lalu menembaki mobil milik walikota setempat, tidak ada seorangpun di dalam kendaraan saat penembakan itu terjadi, kata kantor gubernur.
Seorang guru di kendaraan terpisah tewas dalam baku tembak tersebut dan seorang pengamat terluka, katanya.
Secara terpisah, dua tentara Turki tewas dan tiga lainnya terluka dalam bentrokan dengan petempur PKK di sebuah pos militer di provinsi Sirnak, Turki tenggara, kata sumber keamanan.
Sebuah perjanjian gencatan senjata antara Turki dan PKK terhenti pada Juli 2015, membuat wilayah Turki tenggara yang sebagian besar merupakan suku Kurdi mengalami beberapa tindak kekerasan terburuk dalam beberapa dasawarsa belakangan.
PKK yang mencari otonomi, pertama kali angkat senjata melawan Turki pada 1984. Mereka dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Turki dan Uni Eropa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Pelaku bom tersebut adalah seorang tersangka petempur Kurdi yang mengendarai sebuah mobil curian melalui pos pemeriksaan polisi dan meledakkannya di depan pos di distrik Bekirhan, kata kantor gubernur itu.
Pembom tewas dalam serangan tersebut, katanya, tanpa memberikan uraian lebih lanjut. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab secara langsung atas peristiwa tersebut, pernyataan kantor gubernur mengatakan bahwa Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang keberadaannya, diyakini bertanggung jawab.
Dua petempur PKK telah mencuri mobil beberapa jam sebelumnya, lalu menembaki mobil milik walikota setempat, tidak ada seorangpun di dalam kendaraan saat penembakan itu terjadi, kata kantor gubernur.
Seorang guru di kendaraan terpisah tewas dalam baku tembak tersebut dan seorang pengamat terluka, katanya.
Secara terpisah, dua tentara Turki tewas dan tiga lainnya terluka dalam bentrokan dengan petempur PKK di sebuah pos militer di provinsi Sirnak, Turki tenggara, kata sumber keamanan.
Sebuah perjanjian gencatan senjata antara Turki dan PKK terhenti pada Juli 2015, membuat wilayah Turki tenggara yang sebagian besar merupakan suku Kurdi mengalami beberapa tindak kekerasan terburuk dalam beberapa dasawarsa belakangan.
PKK yang mencari otonomi, pertama kali angkat senjata melawan Turki pada 1984. Mereka dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Turki dan Uni Eropa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017