Surabaya (Antara Jatim) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur memprediksi inflasi Juni 2017 mencapai 0,87 persen (month-to-month/mtm), atau meningkat dibanding Mei yang mencapai 0,48 persen, karena dampak kenaikan tarif listrik 900 VA yang diberlakukan pemerintah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Djohansyah di Surabaya, Jumat mengatakan kenaikan tersebut wajar, sebab pencabutan subsidi listrik yang berlaku sejak tanggal 1 Mei 2017 masih tetap berimbas pada inflasi di Jatim.

"Selain itu, kenaikan tarif angkutan, serta kenaikan harga beberapa komoditas pangan strategis dan makanan menjelang Hari Raya Idul Fitri juga menjadi penyebab naiknya inflasi Juni 2017," katanya.

Oleh karena itu, Difi mengaku telah mengambil sikap bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim untuk menekan beberapa harga menjelang Lebaran.

"TPID Jawa Timur secara proaktif melakukan berbagai langkah antisipati guna menjaga stabilitas harga, salah satunya mengacu pada lima pilar atau program strategi utama," katanya.

Ia menjelaskan, beberapa program yang sudah dilakukan TPID Jatim antara lain membuka gerai stabilisasi harga pangan permanen melalui Rumah Pangan Kita (RPK), bersama Bulog di sekitar 244 titik Jawa Timur, dan pasar murah sinergi BUMD dan BUMN.

Selain itu, kata Difi, TPID juga telah membentuk satgas pangan, satgas lebaran Pertamina, penyiapan jalur alternatif antisipasi kemacetan, kebijakan tol fungsional, dan program angkutan mudik gratis untuk sebanyak 200.038 penumpang.

"Kami optimistis dengan adanya aksi ini gejolak harga dapat diredam sehingga inflasi Jawa Timur tetap dapat terjaga dan stabil," katanya. 

Sebab, kata dia, pemerintah sebelumnya juga memastikan ketersediaan stok komoditas pangan strategis untuk Ramadhan dan lebaran 2017 sangat mencukupi.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif menjaga stabilitas inflasi di Jawa Timur, yaitu dengan tidak panik atau belanja bijak dan membeli barang sewajarnya, sehingga meminimalisir potensi risiko spekulasi dalam mempermainkan harga," katanya. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017