Bojonegoro (Antara Jatim) -  Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, menangani  85 kasus kriminal selama Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Semeru 2017, selama 23 Mei-3 Juni.

Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro  kepada wartawan di Bojonegoro, Selasa menjelaskan kasus kriminal yang ditangani itu, antara lain, judi, pedagang minuman keras, premanisme, prostitusi, juga sejumlah kasus lainnya.

"Barang bukti  minuman keras dari berbagai jenis yang berhasil diamankan dari sejumlah pedagang mencapai 248,45 liter," ucapnya.

Dalam operasi itu, kata dia, polisi juga mengamankan tersangka pedagang minuman keras, petasan, premanisme, dan beberapa kasus yang lain termasuk prostitusi.

Dari 85 kasus kriminal yang diungkap itu, lanjut dia, di antaranya, lima kasus perjudian dengan tujuh tersangka, tujuh kasus premanisme, pengamanan satu bahan peledak, tujuh kasus prostitusi, dan 18 kasus minuman keras.

Polisi, kata dia, sudah melimpahkan 31 kasus tindak pindana ringan (tipiring) ke Pengadilan Negeri, dan pelakunya dikenai denda bekisar Rp50.000-Rp200.000, sedangkan kasus prostitusi dikenai denda Rp500.000.

Dari 85 kasus kriminal yang diungkap itu, lanjut dia, di antaranya, lima kasus perjudian dengan tujuh tersangka, tujuh kasus premanisme, pengamanan satu bahan peledak, tujuh kasus prostitusi, dan 18 kasus minuman keras.

"Barang bukti minuman keras dari berbagai jenis yang berhasil diamankan dari sejumlah pedagang mencapai 248,45 liter," ucapnya.

Polisi, kata dia, sudah melimpahkan 31 kasus tindak pindana ringan (tipiring) ke Pengadilan Negeri, dan pelakunya dikenai denda bekisar Rp50.000-Rp200.000, sedangkan kasus prostitusi dikenai denda Rp500.000.

Pengamanan Lebaran
Mengenai pengamanan lebaran, ia menyebutkan akan dikerahkan 279 personel kepolisian untuk mengawal perayawan Hari Raya Idul Fitri baik sebelumnya maupun sesudahnya.

Dalam mengamankan lebaran, kata dia, akan dilakukan bekerja sama dengan dinas perhubungan (dishub) dalam mengatur lalu lintas di jalur mudik dan arus balik terutama di jalur jalan raya yang rawan menimbulkan kemacetan lalu lintas.

"Kami juga mengimbau masyarakat untuk ikut menjaga keamanan selama ramadhan dan lebaran," ucapnya menegaskan.

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri, termasuk menambah alat kemanan pada rumah dan kendaraan.

Ia mengambahkan untuk mengantisipasi lebaran ini kita akan menyiapkan jalur alternatif bagi para pemudik, dan menyiagakan tim SAR, dan meningkatkan patroli.

"Acara Halal bi Halal oleh perguruan silat diharapkan dilaksanakan pada pagi/siang/sore hari," ucapnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017