Madiun (Antara Jatim) - Kenaikan harga bawang putih tercatat telah mendorong laju inflasi bulan Mei 2017 di Kota Madiun, Jawa Timur sebesar 0,58 persen dengan indeks  harga konsumen (IHK) sebesar 126,67.

Kepala Seksi Statistik dan Distribusi BPS Kota Madiun, Adi Priyanto, mengatakan terbatasnya stok bawang putih di pasar, serta meningkatnya permintaan membuat harga bawang putih terus naik dan turut menjadi pendorong utama terjadinya inflasi bulan Mei 2017.
     
"Naiknya harga komoditas bawang putih di pasar-pasar tradisional telah memicu terjadinya inflasi Mei di Kota Madiun," ujar Adi Priyanto dalam rilisnya, Selasa.

Menurut dia, secara umum inflasi di Kota Madiun dipengaruhi oleh naiknya IHK sejumlah komoditas. Selain kenaikan harga bawang putih, kenaikan tarif dasar listrik juga masih memicu inflasi seperti pada bulan April.

Adapun, komoditas yang dominan mempengaruhi terjadinya inflasi pada Mei 2017 di antaranya kenaikan harga beras, telur ayam ras, dan bensin. 

Sedangkan komoditas yang menekan inflasi antara lain turunnya harga bawang merah, tarif pulsa ponsel, gula pasir, buah anggur, dan bandeng presto. 

Adapun, inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan indeks harga konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar 1,57 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,62 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,54 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,36 persen.

Kemudian, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,31 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Sedangkan, kelompok sandang tercatat menekan inflasi sebesar -0,04 persen.

Adi menambahkan, dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 129,88. Sedangkan, inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,33 persen dengan IHK 124,49.

Sementara, secara rinci, kedelapan kota yang mengalami inflasi tersebut adalah Kota Malang sebesar 0,82 persen, diikuti Kabupaten Sumenep (0,66 persen), Kota Madiun (0,58 persen), Kota Kediri (0,50 persen), Kota Surabaya (0,39 persen), Kota Probolinggo (0,37 persen), Kabupaten Jember (0,36 persen), dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,33 persen.

Pada bulan Mei 2017, Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,48 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,39 persen. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017