Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mengaku prihatin atas saluran air di gang-gang kampung kota itu jarang dikeruk sehingga berpotensi mengakibatkan banjir pada saat hujan deras.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya M. Machmud mengatakan beberapa lokasi banjir ternyata masalahnya sederhana, yakni karena saluran air jarang dikeruk sehingga penuh dengan lumpur.

"Kalau di kampung biasanya bertahun-tahun tidak pernah dikeruk sehingga ada endapan lumpur (sedimen). Selama ini kalau hujan, ya selalu meluber ke jalan karena saluran air (drainase)nya sudah penuh dengan sedimen," katanya.

Menurut dia, kondisi seperti ini diketahui pada saat dirinya meminta tolong Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkot Surabaya untuk mengeruk saluran air di satu kawasan yakni RW 7 Manukan Kulon.  

"Setelah dikeruk ternyata terbukti tidak banjir pada saat hujan deras beberapa hari lalu. Air mengalir di saluran tanpa meluber ke jalan," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, Dinas PU Pemkot Surabaya jarang melakukan pengerukan di kampung melainkan hanya sebatas di pusat kota atau jalan-jalan raya.

"Kalau bisa di kampung juga dikeruk agar sedimennya berkurang, tidak di jalan raya saja.  Jika saluran air di kampung dikeruk tentu bisa mengurangi banjir di kawasan itu. Kalau bisa,  dilakukan di seluruh wilayah Kota Surabaya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017