Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan harga beras panenan baru akan cenderung menurun karena kualitas beras dari produksi tanaman padi  musim tanam (MT) II tidak terlalu bagus terpengaruh serangan hama  wereng.

"Panen tanaman padi merata tidak hanya di Bojonegoro dan Tuban, tetapi juga di bebergai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat, mulai pekan ini," kata seorang pedagang di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Sakip, Minggu.

Namun, menurut dia, dibenarkan pedagang beras lainnya Kharis dan Nanang, kualitas beras panenan MT II sekarang ini terpengaruh serangan hama wereng, sehingga tidak terlalu bagus, bahkan harga akan cenderung menurun karena pengaruh kualitas.

"Serangan hama wereng tidak hanya di Bojonegoro dan Tuban, tetapi juga daerah lainnya, bahkan sampai Bali," kata Kharis menjelaskan.

Akibat adanya serangan hama wereng pada tanaman padi, kata para pedagang,  mengakibatkan kualitas beras panenan baru sekarang ini banyak kapurnya, juga patahan.

Oleh karena itu, baik baik Kharis maupun Nanang mengaku tidak berani membeli beras panenan baru dengan jumlah banyak.

Meskipun, lanjut Kharis, harga beras panenan baru untuk kualitas premium hanya berkisar Rp7.500-Rp8.000 per kilogram, lebih rendah dibandingkan beras kualitas premium yang lalu.

Tidak hanya itu, harga beras untuk masyarakat sejahtera (rastra) juga turun menjadi Rp6.000 per kilogram, yang semula mencapai Rp7.000 per kilogram.

"Turunnya beras rastra karena mitra Bulog Subdivre III Bojonegoro tidak melakukan pembelian beras rastra." kata Kharis menegaskan.

Kharis juga mengaku tidak berani membeli beras panenan baru  yang biasanya dalam kondisi normal rata-rata bisa mencapai 8 ton per hari, tetapi sekarang hanya sekitar 3 ton per hari.

"Saya baru melakukan pembelian beras panenan baru kalau ada permintaan beras dari luar daerah," ucap Nanang menambahkan.

Data di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota, di Kecamatan Kota, menyebutkan harga beras kualitas super polesan tetap stabil berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017