Jember (Antara Jatim) - Nelayan di wilayah pesisir selatan Kabupaten Jember, Jawa Timur tetap melakukan aktivitasnya melaut untuk mencari ikan selama bulan Ramadhan 1438 Hijriah.
"Musim paceklik selama beberapa bulan lalu sudah berakhir, sehingga nelayan tetap mencari ikan pada awal puasa di perairan Jember," kata Imam Fauzi, salah seorang nelayan Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Rabu.
Saat ini, lanjut dia, hasil tangkapan ikan tongkol cukup melimpah di perairan Jember, sehingga tidak jarang nelayan tetap melaut di bulan Ramadhan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin tinggi menjelang Lebaran.
"Saya mencari ikan hingga 16 mil dari Pantai Puger untuk mendapatkan ikan tongkol bersama nelayan lainnya dan alhamdulillah hasilnya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari selama Ramadhan," ucap Ketua Forum Kelompok Usaha Bersama Nelayan di Kecamatan Puger itu.
Menurutnya nelayan tetap mewaspadai pintu masuk ke perairan Puger yakni di Plawangan Pancer karena beberapa kali perahu jukung nelayan dihantam ombak di sana karena bangunan pemecah ombak rusak, sehingga gelombang laut langsung menghantam perahu nelayan yang melintas di sana.
"Kami harus berhati-hati usai melaut mendapatkan ikan banyak karena harus melalui Plawangan Pancer Puger yang sering terjadi kecelakaan laut di sana akibat bangunan pemecah ombaknya belum diperbaiki," katanya.
Gelombang laut di Plawangan Puger sulit ditebak oleh sejumlah nelayan, sehingga tidak jarang nelayan yang pulang melaut dengan membawa hasil tangkapan ikan yang cukup banyak, terkadang mendapat musibah akibat perahunya terbalik diterjang ombak di Plawangan Puger.
"Mudah-mudahan ombak Pantai Plawangan bersahabat selama bulan Ramadhan ini, sehingga nelayan bisa pulang ke rumah dengan selamat dan membawa hasil tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran," ujarnya.
Berdasarkan tabel statistik Pemkab Jember, produksi ikan laut pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan seperti ikan tuna jauh pada tahun 2014 sebanyak 2.138 ton, sedangkan pada tahun 2015 justru menurun menjadi 429 ton.
Potensi perikanan tangkap di Jember pada tahun 2016 baru tergarap sekitar 22,5 persen karena terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki nelayan, serta infrastruktur yang ada.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017