Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Riset Nasional (DRN) mengapresiasi Kota Surabaya menjadi salah satu kota terdepan dalam penataan sistem transportasi perkotaan. 
     
"Surabaya kini makin bersih dan kemacetan berkurang. Kemarin pukul  16.00, saya dari bandara ke hotel di daerah Gubeng, meskipun 'peak hour' (jam sibuk) tapi tidak banyak mengalami kemacetan," ujar Wakil Ketua Dewan Riset Nasional Dr. Arnold Soetrisnanto di acara "focus group discussion" bertema "Penataan Sistem Transportasi Perkotaan Dalam Rangka Mengurangi Pemakaian BBM" yang digelar di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Selasa.

Dr Arnold yang mengaku pernah berada di Surabaya pada 2007 mengatakan meskipun kendaraan bermotor masih berseliweran di Kota Surabaya, namun tidak mengalami kemacetan. "Dan itu memang tipikal transportasi di kota-kota di Indonesia," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, apresiasi lainnya juga disampaikan melalui paparannya bertema "Energi dari Kota untuk Kota", salah satunya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Benowo yang telah mampu menghasilkan listrik.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan banyak hal perihal penataan transportasi di Surabaya yang dirancang bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi seperti ITS, Unair, Unibraw, UGM, ITB dan UI. 

Salah satunya penjelasan tentang "Surabaya Intelligent Transport System" (SITS) serta rencana pengembangan jaringan jalan. Tidak ketinggalan, perihal rencana pengembangan transportasi massal. 

"Saya tidak memakai konsultan asing karena saya percaya SDM kami mampu dan tidak kalah," ujarnya. 

Wali kota juga menjelaskan penggunaan seluruh sistem di Surabaya yang menggunakan elektronik. Salah satunya, dia bisa memonitor berapa ton sampah yang masuk ke TPA pada hari ini, termasuk berapa liter BBM yang dihabiskan mobil pengangkut sampah serta siapa saja sopirnya. Serta, perihal penggunaan energi terbarukan di Surabaya. 

"Gedung ini pakai solar cell. Ada panelnya, termasuk juga di sekolah-sekolah. Menurut saya ini yang paling penting. Yakni bagaimana menggunakan energi ini sekaligus untuk mengatasi kemacetan. Ini juga saya minta teman-teman ITS untuk buatkan mobil dinas saya pakai solar cell," kata wali kota. (*)


Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017