Surabaya (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur berencana melakukan sensus ekonomi lanjutan pada Agustus hingga September 2017, untuk mengetahui secara detail sumber pendapatan sejumlah jenis usaha.

Kepala BPS Jatim Teguh Pramono di Surabaya, Senin mengatakan sensus ekonomi lanjutan akan digelar serentak, baik pusat atau daerah untuk mendapatkan data rinci tentang profil usaha/perusahaan, khususnya usaha kecil menengah (UKM) dan usaha menengah besar (UMB).

"Pada sensus sebelumnya dari tanggal 1 hingga 31 Mei 2016 hanya memilah berapa pendapatan dan pengeluaran, dan untuk sensus lanjutan akan ditanyakan sumber pendapatan dari mana dan pengeluarannya digunakan untuk apa saja. Sehingga bisa diketahui profil proses usaha di Jawa Timur yang lebih tajam dan akurat," katanya.

Ia mengatakan, proses sensus untuk UKM akan dilakukan secara acak, sedangkan untuk UMB akan dilakukan secara lengkap, kecuali beberapa usaha seperti perdagangan besar, eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor.

"Sensus lanjutan ini dilakukan untuk memperoleh informasi rinci mengenai struktur ketenaga kerjaan, permodalan, struktur biaya dan produksi," katanya.

Sementara pada sensus sebelumnya dihasilkan secara umum pergerakan ekonomi di Jawa Timur didominasi sektor UKM dengan angka 98,64 persen, sementara usaha besar lainnya hanya 1,36 persen.

Selain itu, hasil sensus menunjukkan kinerja UKM terus naik dibanding tahun-tahun sebelumnya dengan jumlah total saat ini mencapai 4,21 juta usaha dari total usaha atau perusahaan di Jatim yang mencapai 4,67 juta.

"Hasil pendaftaran SE-2016 menunjukkan ada sekitar 4,67 juta perusahaan nonpertanian di Jawa Timur. Jumlah itu naik 10,94 persen dibanding dengan sensus ekonomi sebelumnya yang hanya total 4,21 juta perusahaan," kata Teguh, sebelumnya.

Teguh mengatakan, secara rinci bila dibagi kategori lapangan usaha, maka terbesar ada pada usaha perdagangan besar dan eceran sebanyak 2,08 juta atau sekitar 44,58 persen, kemudian industri pengolahan sebanyak 18,42 persen, penyedia akomodasi dan penyedia makanan minuman sebesar 17,61 persen, dan sisanya 19,39 persen merupakan usaha lainnya.

"Posisi UKM yang ada pada sektor perdagangan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi Jatim, dengan total usaha perdagangan mencapai 2,054 juta," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017