Surabaya (Antara Jatim) - Satuan Petugas (Satgas) Ketahanan Pangan Polda Jawa Timur berhasil mengungkap 26 kasus kejahatan pangan yang tersebar di seluruh wilayah di Jatim selama sebulan setelah dibentuk.

"Dari hasil analisis dan evaluasi (anev) yang disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, satgas ketahanan pangan di Jatim telah mengungkap semua tindak kejahatan pangan," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada wartawan di Mapolda Jatim, Senin.

Dia menjelaskan, kejahatan pangan yang berhasil diungkap ialah pengoplosan elpigi tiga kilogram, pengoplosan abon, minyak dan kelola ulang bahan kadaluarsa termasuk bentuk transaksi dan pendistribusiannya.

"Sampai sekarang ada 26 kasus besar yang ditangani oleh Satgas Pangan dan telah diamankan 34 tersangka hasil tangkapan seluruh Polres/Polresta jajaran Polda Jatim," ujar Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu.

Barung menjelaskan, kebanyakan kasus-kasus yang ditangani Satgas Pangan melibatkan korporasi maupun perusahaan yang mengatasnamakan korporasi/perusahaan yang legal dan sudah terdaftar resmi di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Sidoarjo dan Gresik menjadi tempat yang paling banyak pengungkapan oleh Satgas Pangan," tuturnya.

Barung menyatakan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Kapolda dan Bulog saat pertemuan di Bulog Jatim menjamin distribusi kebutuhan pokok untuk lima bulan ke depan akan aman.

"Jangan khawatir untuk masyarakat Jatim karena distribusi untuk lima bulan ke depan akan terjaga dan harga pangan akan semakin dijangkau masyarakat," katanya.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017