Tulungagung (Antara Jatim) - Perangkat memastikan layanan masyarakat tetap akan berjalan seperti
biasa meski sebagian ruang perkantoran di Balai Desa Gedangsewu,
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (27/5) terbakar.
"Kami gunakan ruangan lain yang masih utuh. Layanan (masyarakat) tetap jalan," kata Kepala Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu Miswan di Tulungagung, Senin.
Ia mengatakan, inventaris kantor dan berkas administrasi yang terbakar masih mereka data dan inventarisir.
Khusus untuk arsip kependudukan yang ikut ludes terbakar, Miswan mengatakan segera melakukan arsip pengganti dengan membuat semacam duplikasi atau pencetakan ulang secara legal, berkoordinasi dengan lembaga hierarki seperti kecamatan dan dinas terkait.
"Secara keseluruhan dampak kebakaran bisa ditangani," katanya.
Kebakaran Balai Desa Gedangsewu terjadi pada Sabtu (27/5) siang mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 14.40 WIB.
Menurut keterangan saksi bernama Yoga yang rumahnya persis di depan Balai Desa Gedangsewu, api disertai kepulan asap hitam putih (kemudian berubah hitam) diketaui pertama kali dari ruang arsip.
Yoga segera menghubungi Miswan yang saat itu barusan pulang dari kantor, sehingga tak berselang lama langsung melapor ke unit pemadam kebakaran di bawah komando Satpol PP Tulungagung.
Alhasil selang 15 menit tiga unit mobil damkar tiba dan langsung melakukan upaya pemadaman. Pukul 14.20 WIB kobaran api yang merembet dari ruang arsip ke beberapa ruangan lain berhasil dipadamkan total, namun lima ruang perkantoran terlanjur ludes dilalap api.
"Kami sudah selidiki dan lakukan olah tempat kejadian perkara. Kesimpulan sementara, kebakaran dipicu oleh konsleting (arus pendek) listrik di ruang arsip," kata Kapolsek Boyolangu AKP Puji Widodo.
Namun, Puji mengatakan penyelidikan masih dilakukan dengan meminta keterangan beberapa saksi termasuk kepala desa untuk memastikan ada/tidaknya unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Kami gunakan ruangan lain yang masih utuh. Layanan (masyarakat) tetap jalan," kata Kepala Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu Miswan di Tulungagung, Senin.
Ia mengatakan, inventaris kantor dan berkas administrasi yang terbakar masih mereka data dan inventarisir.
Khusus untuk arsip kependudukan yang ikut ludes terbakar, Miswan mengatakan segera melakukan arsip pengganti dengan membuat semacam duplikasi atau pencetakan ulang secara legal, berkoordinasi dengan lembaga hierarki seperti kecamatan dan dinas terkait.
"Secara keseluruhan dampak kebakaran bisa ditangani," katanya.
Kebakaran Balai Desa Gedangsewu terjadi pada Sabtu (27/5) siang mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 14.40 WIB.
Menurut keterangan saksi bernama Yoga yang rumahnya persis di depan Balai Desa Gedangsewu, api disertai kepulan asap hitam putih (kemudian berubah hitam) diketaui pertama kali dari ruang arsip.
Yoga segera menghubungi Miswan yang saat itu barusan pulang dari kantor, sehingga tak berselang lama langsung melapor ke unit pemadam kebakaran di bawah komando Satpol PP Tulungagung.
Alhasil selang 15 menit tiga unit mobil damkar tiba dan langsung melakukan upaya pemadaman. Pukul 14.20 WIB kobaran api yang merembet dari ruang arsip ke beberapa ruangan lain berhasil dipadamkan total, namun lima ruang perkantoran terlanjur ludes dilalap api.
"Kami sudah selidiki dan lakukan olah tempat kejadian perkara. Kesimpulan sementara, kebakaran dipicu oleh konsleting (arus pendek) listrik di ruang arsip," kata Kapolsek Boyolangu AKP Puji Widodo.
Namun, Puji mengatakan penyelidikan masih dilakukan dengan meminta keterangan beberapa saksi termasuk kepala desa untuk memastikan ada/tidaknya unsur kesengajaan dalam kejadian tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017