Puasa bukan sekadar kegiatan keagamaan yang wajib dilakukan umat muslim. Lebih dari itu, puasa juga memiliki khasiat yang baik untuk menjaga kesehatan terutama lambung, dan jika disertai dengan diet yang benar, puasa memberikan efek luar biasa bagi kesehatan tubuh.

Seperti yang dituturkan oleh dr. Heru Wijono, SpPD selaku dokter di Rumah Sakit Husada Utama Surabaya, salah satu fungsi utama lambung adalah sebagai penghalang (barrier) saluran makanan dari bakteri yang masuk bersama makanan. 

Dengan cara memproduksi asam sehingga sebagian besar bakteri tidak bisa hidup di lambung. Tetapi di sinilah keajaiban kekuasaan Allah SWT, asam lambung dinetralisir oleh lapisan lendir di dinding lambung sehingga tingkat keasaman (ph) di dinding lambung tidak merusak sel sel lambung yang terdiri dari protein. Perlu diketahui untuk protein badan bertahan sampai dengan ph 6,8. 

"Gangguan keseimbangan antara tingkat keasaman dan ketebalan selaput lendir lambung inilah yang menyebabkan gangguan lambung, di masyarakat sering diistilahkan sebagai "maag". Lalu apakah penderita maag bisa berpuasa ? Sering kali justru penderita merasa membaik dengan berpuasa. Mengapa? Penyakit "maag" atau di bidang kedokteran disebut dispepsia dibagi menjadi dua yaitu dispepsia fungsional dan dispepsia organik. Dispepsia organik diakibatkan penyakit mulai dari infeksi bakteri 'helicobacter pylori' sampai dengan penyakit diluar lambung. Sedangkan dyspepsia fungsional diakibatkan pola hidup, pola makan dan psikis (stres)," katanya belum lama ini.

Menurutnya, pada saat penderita berpuasa, pastinya akan menahan makan dan minum dan menahan nafsu termasuk nafsu amarah. Sudah lama diketahui bahwa stres memicu produksi asam lambung, sehingga saat berpuasa dengan mengendalikan emosi maka produksi asam lambung yang berlebihan dapat dihindari.

"Mengapa stres bisa meningkatkan asam lambung ? stres dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang. Saat stres, orang cenderung makan sedikit, termasuk kurang sayuran. Mereka memilih mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kalori. Stres menyebabkan perubahan hormonal dalam tubuh dan merangsang produksi asam lambung dalam jumlah berlebihan. Akibatnya, lambung terasa sakit,nyeri, mual, mulas, kembung bahkan luka," ujarnya.

Selain itu, kata dia, hindari makanan yang berpotensi membentuk banyak gas seperti kubis, kol, kacang, dan minuman bersoda yang terlalu banyak. Tidak hanya itu, hindari juga makanan yang menimbulkan iritasi pada dinding lambung seperti makanan dengan cuka, merica, dan pedas yang berlebihan.

"Hal ini bertujuan supaya lambung tetap aman pada waktu berpuasa, memasuki waktu berbuka sebaiknya jangan langsung makan dalam jumlah banyak. Langkah pertama ta'jil dulu dengan minum secukupnya atau dengan makanan kecil seperti kurma atau kue - kue kecil. Hal ini dikarenakan, lambung belum beradaptasi bila langsung diberikan makanan yang banyak," ucapnya.

Ia mengatakan, saat puasa selama 14 jam lambung dalam keadaan kosong sehingga justru sering menimbulkan rasa kembung dan mual, akibat peregangan dinding lambung yang berlebihan.

"Jadi apakah penderita lambung boleh berpuasa? Boleh. Bila diperlukan dapat dibantu dengan mengkonsumsi obat untuk mengendalikan produksi asam lambung. Tentu ada baiknya bila penderita berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter keluarga anda, sehingga puasa dapat dijalankan dengan leluasa," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017