Madiun (Antara Jatim) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat atau "outflow" untuk periode Ramadhan tahun 2017 di wilayah kerjanya mencapai Rp6,5 triliun.
     
"Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan realisasi outflow pada tahun 2015 dan tahun 2016," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Djoko Raharto dalam rilis yang diterima di Madiun, Rabu.
     
Menurut catatannya, realisasi outflow tahun 2015 terjadi pada angka Rp3,4 triliun, sedangkan di tahun 2016 mencapai Rp5,2 triliun.
     
Adapun, proyeksi kebutuhan masyarakat pada Ramadhan tahun 2017 yang mencapai Rp6,5 triliun tersebut, terinci sebesar Rp6,1 triliun di antaranya adalah untuk uang pecahan besar (UPB).
     
"Sedangkan sisanya sebesar Rp400 miliar adalah untuk uang pecahan kecil (UPK)," kata Djoko lebih lanjut. 
     
Pihaknya memastikan jumlah ketersediaan atau stok uang dalam berbagai pecahan, baik besar maupun kecil di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri dalam keadaan cukup. Terlebih dalam menghadapi momentum bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2017.
     
"Jika, nantinya terjadi kekurangan, stok tersebut dapat ditambah lagi sesuai dengan yang diperlukan," kata dia. 
     
Sedangkan untuk peredarannya, pihaknya akan bekerja sama dengan bank-bank umum lainnya yang ada di wilayah kerja BI Kediri.
     
Sementara, terkait jumlah uang pecahan kecil baru yang dapat ditukar oleh masyarakat untuk keperluan Lebaran 2017, BI Kediri akan membatasi dengan jumlah maksimal mencapai Rp3,7 juta per orang.
     
Pembatasan uang pecahan kecil baru yang dapat ditukar tersebut bertujuan untuk pemerataan. Adapun rincian dari uang pecahan kecil baru sejumlah Rp3,7 juta tersebut adalah satu pak uang pecahan Rp20.000 sebesar Rp2.000.000, satu pak uang pecahan Rp10.000 sebesar Rp1.000.000, satu pak uang pecahan Rp5.000 sebesar Rp500.000, dan satu pak uang pecahan Rp2.000 sebesar Rp200.000.
     
Djoko meminta masyarakat tidak terlalu eforia dengan pecahan uang baru, sebab uang yang penting adalah fungsinya. Ia lebih menganjurkan untuk memanfatkan nontunai, sesuai dengan era digital saat ini. 
     
Seperti diketahui, wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri meliputi 13 kabupaten/kota di daerah eks-Keresidenan Kediri dan eks-Kereisdanan Madiun. (*)
     
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017