Madiun (Antara Jatim) - Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun bersama Satuan Lalu Lintas Polres Madiun melakukan survei jalan tol Solo-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono yang melintasi wilayah setempat untuk dijadikan jalur alternatif saat arus mudik dan balik Lebaran 2017 berlangsung.
Kepala Bidang Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan Kabupaten Madiun Indar Sanyoto di Madiun, Selasa mengatakan, survei dilakukan juga dengan melibatkan petugas dari pelaksana proyek tol setempat.
"Jalur tol ruas Ngawi-Kertosono yang melintas di Kabupaten Madiun tersebut belum 100 persen jadi. Namun, jalur tersebut dapat secara fungsional digunakan sebagai jalur alternatif saat mudik dan balik lebaran mendatang," ujar Indar kepada wartawan.
Menurut dia, difungsionalkannya jalur tersebut bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalur Caruban-Saradan-Nganjuk yang selalu terjadi pada saat arus mudik dan balik lebaran berlangsung.
Adapun, rekayasa jalur alternatif tersebut akan mengambil titik awal di proyek jalan tol yang berada di Desa Purworejo sepanjang sekitar 18 kilometer.
Karena baru fungsional, di jalur tersebut belum terdapat berbagai macam fasilitas seperti penerangan jalan umum, marka jalan, dan rambu-rambu lalu lintas lainnya.
Indar menjelaskan, jalur alternatif tersebut sudah dapat dilewati oleh kendaraan roda empat kecuali bagi kendaraan truk bermuatan berat.
"Rencananya, pemberlakukan jalur alternatif tersebut akan dilakukan pada H-7 hingga H+7 lebaran mendatang," katanya.
Ia menambahkan, survei penggunaan jalan tol Solo-Kertosono secara fungsional untuk jalur alternatif saat arus mudik dan balik Lebaran 2017 tersebut juga mengacu pada keinginan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Dimana dalam kunjungannya di Ngawi pada Februari 2017, Menteri PUPR menyatakan, jalan tol Solo-Ngawi yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa telah dapat secara fungsional dilalui kendaraan pada Lebaran tahun 2017.
Dengan difungsionalkannya jalur tersebut, diharapkan akan dapat mengurangi kemacetan di Kota Solo, jalur Ngawi, dan bahkan hingga ke Madiun dan Nganjuk nanti seiring diselesaikannya tol tersebut di ruas Ngawi-Kertosono.
Teknisnya nanti, lanjut Indar, penguraian arus lalu lintas untuk mengurangi kemacetan tersebut hanya diberlakukan pada pagi hingga sore hari. Hal itu karena sepanjang jalur tersebut belum ada penerangan jalan dan rambu-rambu lalu lintas.
Dalam pelaksanaannya nanti, pihak Dishub setempat akan bekerja sama dengan instansi terkait guna melakukan pengamanan di jalur tersebut. Hal itu demi keamanan dan kelancaran para pemudik. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017