Bangkalan (Antara Jatim) - Seorang penambang batu tewas dan satu lainnya luka-luka akibat tertimpa bongkahan batu besar di lokasi penambangan batu di Desa Lomaer, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa.
"Korban tewas bernama Werrih (33), sedangkan korban luka-luka bernama Rahmad (50). Keduanya asal Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang," kata Kasubag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin per telepon, Selasa malam.
Tempat kejadian perkara di lokasi penambangan batu di Desa Lomaer, Kecamatan Blega, sekitar 15 kilometer kearah timur Kota Bangkalan.
Bidarudin menuturkan, kedua korban telah lama bekerja sebagai penambang batu urukan.
Sebelum kejadian, Werrih dan Rahmad memanjat tebing kurang lebih setinggi 50 meter untuk menambang batu.
Saat itu, ada bongkahan batu besar dan keduanya menggunakan alat dongkrak mobil untuk menggeser batu tersebut, karena peralatan yang digunakan memang seadanya.
Saat didongkrat, bongkahan batu besar itu juga menyebabkan terjadinya pergerakan tanah yang injak Werrih sehingga ia terjatuh, dan batu tersebut mengenai bagian kepalanya.
Sedangkan temannya Rahmad selamat, karena sebelumnya sempat mengikat tubuhnya tali pengamanan.
"Tapi saat si Rahmad ini sempat terkenal beberapa bongkahan batu dan saat ini ia kritis," kata Bidarudin menuturkan.
Kasubag Humas Polres Bangkalan AKP Bidarudin lebih lanjut menjelaskan, aparat kepolisian dari Polres Bangkalan dan Polsek Blega telah membantu mengevakuasi Kedua korban itu ke puskesmas terdekat, dan sebagian melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Melalui Polres Sampang, kami telah meminta bantuan untuk menghubungi keluarganya, dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju puskesmas Blega," ungkap Bidarudin.
Sementara, untuk mencegah terjadinya longsor susulan, petugas kini memasang garis polisi di tempat kejadian perkara dan melarang warga mendekati lokasi kejadian. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017