Sidoarjo (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Surabaya Utara menargetkan sebanyak 2.000 outlet rumah pangan kita (RPK) baru sebagai salah satu upaya mengontrol harga kebutuhan pangan di masyarakat.
Wakil Kepala Bulog Sub Divre Surabaya Utara, Irlia Dwi Putri, Selasa mengatakan, saat ini masih ada sekitar 516 RPK yang ada di wilayah Sub Divre Surabaya Utara.
"Oleh karena itu, saat ini kami terus berusaha supaya banyak masyarakat yang mau menjadi sahabat RPK di wilayah kerja kami yaitu di Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan juga di Kabupaten Gresik," katanya.
Ia mengemukakan, saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan program bulok yang bernama RPK ini.
"Melalui media sosial, melalui koran kami menghimbau kepada masyarakat untuk ikut program kami. Selain itu, kami juga melakukan penjualan langsung kepada hotel, rumah makan dan juga asosiasi," ujarnya.
Ia menjelaskan, salah satu kendala yang dihadapi adalah belum pahamnya masyarakat terkait dengan keberadaan program bulog yang bernama RPK ini.
"Selain itu masyarakat juga belum tahu keuntungan menjadi sahabat RPK ini karena harga bahan pangan yang dijual ini di bawah harga pasar," ujarnya.
Ia menjelaskan, beberapa barang yang dijual dalam program ini adalah beras, gula, minyak, terigu bawang merah dan juga bawang putih dengan harga di bawah harga pasar.
"Dengan adanya program ini diharapkan bulog bisa terus menstabilkan harga pangan karena sudah dilakukan setiap hari melalui RPK ini," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya RPK masyarakat tidak perlu khawatir mencari bahan pangan pokok murah karena harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran, yakni berada dikisaran Rp500 hingga Rp2 ribu.
"Biasanya masyarakat membeli bahan pangan pokok di pasar-pasar. Nah, dengan RPK ini ketika mereka keluar rumah, mereka sudah bisa mendapatkan bahan pangan pokok murah melalui outlet kami," katanya.
Di sisi lain, kata dia, adanya RPK untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pangan pokok yang kerap terjadi setiap memasuki hari besar.
"Target kami, 1 RW akan ada 1 RPK. Jadi, saat memasuki hari besar, masyarakat tidak khawatir terjadinya lonjakan. Karena bisa jadi, operasi pasar terjadi setiap hari," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017