Malang, (Antara Jatim) - Lima Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang menciptakan alat praktis untuk memproduksi olahan kefir dari bahan wortel, dan diberinama Inuvine.

Ketua Tim Widya Nur Habibah di Malang, Jawa Timur, Sabtu mengatakan fefir wortel merupakan hasil olahan wortel yang difermentasi dengan memanfaakan bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles). 

"Kefir merupakan minuman kesehatan yang sangat bermanfaat bagi tubuh, seperti memperlancar pencernaan, memelihara kesehatan usus, dan meningkatkan sifat anti-mikrobial," katanya.

Widya mengatakan, Inuvine sengaja dibuat karena melihat rendahnya nilai ekonomi wortel dengan kualitas rendah (low grade). 

Menurutnya, dalam sekali produksi, wortel dapat menghasilkan wortel low grade sebanyak delapan hingga sepuluh persen.

"Wortel dengan kualitas rendah umumnya dijual di mpasaran dengan harga Rp500 per kg. Bahkan, beberapa petani memilih untuk membuang atau meninggalkannya, tidak dipanen. Oleh karena itu, tim Inuvine ingin membantu petani dalam meningkatkan nilai ekonomi produk wortel dengan pengolahan pangan yaitu kefir," katanya.

Dalam uji cobanya tim Inuvine, kata dia, berkerja sama dengan salah satu UKM Istiqomah, Kota Batu, karena merupakan salah satu produsen wortel terbesar di Jawa Timur. 

"Produksi kefir wortel yang dilakukan UKM Istiqomah menggunakan metode konvensional yang membutuhkan waktu selama lebih dari 48 jam atau dua hari. Selain itu, produk kefir yang dihasilkan," katanya.

Namun, setelah menerapkan Inuvine memberikan hasil positif, dan proses produksi kefir hanya membutuhkan 4-5 jam produksi, atau lebih cepat.

"Hal tersebut menghemat lama proses produksi kefir yang membutuhkan waktu 48 jam atau dua hari, sehingga alat Inuvine dapat meningkatkan produktivitas UKM hingga 300 persen," katanya.

Sementara lima mahasiswa itu masing-masing Widya Nur Habibah (THP 2015), Hairil Fiqri (THP 2015), Venisa Yosephi (THP 2015), Murtadha Ali (TEP 2015), dan Joko Tri Rubiyanto (TIP 2014).

Kelimanya merupakan tim yang telah terseleksi dari ratusan ribu tim di seluruh Indonesia untuk mendapatkan bantuan dana dari Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi 2017.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017