Sumenep (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Sumenep berencana mengoordinasikan penyelidikan kasus terbakarnya KM Mutiara Sentosa I di Perairan Masalembu dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur.

"Penyelidikan kasus tersebut, termasuk untuk mengetahui asal-usul munculnya api di kapal itu akan dikoordinasikan dengan Direktorat Polair Polda Jawa Timur," kata Kapolres Sumenep AKBP Joseph Ananta Pinora dalam keterangan pers di Sumenep, Sabtu sore.

Pada Jumat (19/5) petang sekitar pukul 18.00 WIB, KM Mutiara Sentosa I yang mengangkut ratusan penumpang itu terbakar di Laut Jawa pada posisi 05.33.01 S/ 114.34.25 E atau 17 mil dari Pulau Masalembu.

Kapal penumpang milik milik PT Atosim Lampung Pelayaran tersebut bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Kamis (18/5) pukul 23.41 WIB dengan tujuan Balikpapan.

Sesuai data di Polres Sumenep, awal kebakaran di KM Mutiara Sentosa I tersebut diduga berasal dari munculnya api di dek atau tempat kendaraan bermotor.

Ketika itu, kobaran api teryata membesar dan tidak bisa dipadamkan dengan alat pemadam api ringan (APAR) yang berada di kapal.

Saat ini, KM Mutiara Sentosa I yang terbakar itu telah dikandaskan di posisi 1,5 mil timur Pulau Masalembu.

"Untuk mengetahui asal-usul munculnya api di kapal tersebut butuh personel, peralatan berat, dan beberapa tahapan, di antaranya mengangkat kendaraan bermotor yang diduga menjadi tempat pertama kalinya ditemukan api," kata Pinora, menerangkan.

Ia juga mengemukakan, pihaknya belum memiliki sarana dan peralatan yang memadai untuk mengidentifikasi asal-usul kobaran api di kapal dan selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Polda Jawa Timur. 

Sesuai data di Polres Sumenep, jumlah orang yang berada di KM Mutiara Sentosa I sebanyak 198 jiwa dengan rincian 37 anak buah kapal dan 161 penumpang.

Korban yang selamat sebanyak 193 orang dan 5 korban meninggal dunia.

Dua dari 193 korban selamat dievakuasi atau dibawa oleh KM Meratus ke Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan.

Sementara ratusan penumpang kapal lainnya, termasuk lima korban meninggal dunia, dievakuasi ke Surabaya dengan menggunakan dua kapal.

Hingga Sabtu sore, empat dari lima korban yang meninggal dunia telah diketahui identitasnya, yakni Bambang asal Gresik, Sofyanto alias Yusuf asal Grobogan (Jawa Tengah), Prasetyo alias Prayit asal Banyuwangi, dan Supri asal Surabaya.

Sementara satu korban meninggal dunia belum diketahui identitasnya dan berstatus "Mr X". (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017