Ponorogo (Antara Jatim) - Tim forensik dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Surabaya memastikan sumber api yang memicu kebakaran di Pasar Songgolangit, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berasal dari lantai bawah, meskipun belum bisa menyimpulkan penyebab secara detail karena masih tahap penyelidikan.
    
"Setelah kami teliti, ternyata kerusakan itu menjalarnya atau bekas terjalarnya berasal dari lantai bawah," kata Ketua tim pemeriksa kebakaran dari Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya AKBP Sudiharyono dikonfirmasi usai menggelar penelitian forensik dan mengambil sejumlah sampel dari lokasi kebakaran di Pasar Songgolangit, Ponorogo, Senin.
    
Ia menyebut dugaan sumber api mengarah di sekitar Blok U, lantai 1 Pasar Songgolangit yang berada di bagian tengah.
    
Menurut Sudiharyono, jejak sumber api bisa mereka lacak berdasar tingkat kerusakan dari konstruksi bangunan, pengarangan kayu, kerusakan keseluruhan antara konstruksi bangunan dan isi bangunan.
    
Hasilnya, kata dia, setelah dilakukan pengamatan secara menyeluruh ke sekeliling bangunan pasar Songgolangit yang terbakar, didapati jejak penjalaran api yang mengarah di Blok U lantai bawah.
    
"Dan setelah kami amati dan teliti secara intensif, ada beberapa sumber panas ditemukan, di antaranya listrik, kompor dan tungku. Sampel sumber-sumber panas yang dicurigai sebagai penyebab kebakaran ini kami ambil dan dibawa ke kantor (laboratorium forensik) untuk diteliti," ujarnya.
    
Kendati telah menyimpulkan area sumber api, Sudiharyono mengatakan tim puslabfor yang bekerja melakukan penyelidikan belum berani menyimpulkan sebab pasti kebakaran Pasar Songgolangit.
    
"(Sampel) Yang kami bawa ada abu, kabel power untuk pompa air listrik dan kabel power lampu TL 40 watt, dan tungku bekas tempat masak yang dalam bahasa Jawa disebut 'anglo' tadi," katanya.
    
Sudiharyono memperkirakan hasil penelitian puslabfor secara lisan sudah diketahui hasil sekitar sepekan, namun secara administratif dikatakannya membutuhkan waktu maksimal dua pekan dari pertama dilakukan pemeriksaan.

"Tadi saksi yang sempat kami bawa masuk ke dalam adalah satpam yang bertugas pada saat kejadian dan melihat pertama kali arah sinar yang dicurigai sebagai sumber api kebakaran," katanya.

Ia mengatakan tidak ada saksi lain yang diperiksa. Terkait beberapa sampel yang diambil dan dicurigai sebagai sumber kebakaran, Sudiharyono mengatakan bagian tersebut menjadi kewenangan tim penyidik Satreskrim Polres Ponorogo.

"Kami tidak tahu milik siapa saja beberapa sampel seperti kabel power dan kompor tradisional jenis anglo yang kami bawa untuk diperiksa di laborat," katanya.

Pasar Songgolangit merupakan pasar besar yang sudah berusia puluhan tahun dan menjadi ikon legendaris sebagai pasar rakyat terbesar di wilayah bumi Reog.
    
Saat masih dalam bentuk bangunannya yang tradisional satu lantai, pada 2002 pasar Songgolangit sempat mengalami kebakaran hebat sehingga meluluhlantakkan keseluruhan lapak dan isinya sehingga rata dengan tanah.
    
Pasar besar ini kemudian direhabilitasi dan revitaslisasi total sehingga memiliki konstruiksi modern berlantai dua yang selesai pembangunannya pada 2005.
    
Hasil pendataan tim Indakop, BPBD dan Kepolisian Ponorogo, sebanyak 575 dari total 1.103 lapak pedagang di Pasar Songgolangit ludes dilalap api dalam kebakaran yang menghanguskan lebih dari 50 persen struktur bangunan di sentra perekonomian rakyat Kota Reog tersebut, Minggu (14/5) malam.
    
Kehancuran terkonsentrasi di bangunan dua lantai pasar bagian selatan, dengan rincian di lantai satu (bawah) 241 lapak, dan lantai dua (atas) 334 lapak.
    
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017