Bangkalan (Antara Jatim) - Kapolsek Blega, Bangkalan, Jawa Timur AKP Hartanta menjelaskan, motif pembunuhan yang menimpa Kepala Desa Karang Gayam karena konflik saat pemilihan kepala desa yang digelar pada 27 Oktober 2016.

"Ini kami ketahui setelah anggota berhasil menangkap satu dari dua pelaku pembunuhan Kepala Desa Karang Gayam itu, enam jam setelah kejadian," kata Hartanta di Bangkalan, Jumat.

Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Bangkalan yang dibunuh itu bernama Haji Dofir (43). Pelakunya bernama Muhammad Mahdi Muzammil (17) warga kampung Gadin Desa Karang Gayam.

Kepada petugas, pemuda itu mengaku tega membunuh Dofir karena sakit hati atas kekalahan ayahnya pada pelaksanaan pemilihan kepala desa yang digelar pada 27 Oktober 2016.

Menurut kapolsek, Muhammad Mahdi Muzammil merupakan satu dari dua pelaku pembunuhan Kades Karang Gayam. "Pelaku lainnya masih dalam pengejaran petugas," ucap Hartanta.

Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Bangkalan, Madura, Jawa Timur Haji Dofir dibunuh seusai menunaikah shalat dzuhur di desa itu.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Blega untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak tertolong.

Saat ini, sambung kapolsek, pihaknya masih menyiagakan petugas dari kepolisian Polsek Blega dan Polres Bangkalan di Desa Karang Gayam, mengantisipasi kemungkinan terjadinya aksi balasan dari pihak keluarga kades.

"Kami juga telah berkoordinasi dengan para tokoh masyarakat dan tokoh ulama disana, agar bisa membantu meredam situasi ini," ujarnya.

Berdasarkan cacatan Antara, kasus pembunuhan yang menimpa Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Bangkalan ini merupakan kasus pembunuhan kedua dalam tiga hari terakhir ini.

Kasus serupa juga terjadi di Dusun Pancor Desa/Kecamatan Galis dengan korban bernama Maon (33) warga setempat.

Pria yang berprofesi sebagai sopir ini tewas dibacok Haji Riskandar (55) tetangganya sendiri sehari sebelum peristiwa pembunuhan yang menimpa Kades Karang Gayam, yakni pada Rabu (10/5) sekitar pukul 17.00 WIB karena korban menegur tersangka saat memutar mobil di ladang miliknya. 

Tak terima ditegur pengusaha rental mobil itu keluar dengan memegang celurit dan langsung membacok korban.

"Kasus carok dengan penyebab yang sepele seperti ini, memang sering terjadi di Bangkalan, dan ini tentu tugas kita semua untuk memberikan penyadaran. Sangat tidak baik, jika hanya persoalan sepele lalu terjadi pembunuhan seperti ini," kata kapolsek. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017