Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur menutup pintu pengeluaran Waduk Pacal  karena tidak ada permintaan air dari petani di sepanjang daerah irigasinya.

"UPT menutup pintu pengeluaran air Waduk Pacal sejak 8 Mei lalu," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Setiyono, di Bojonegoro, Jumat.

Sebelum itu, lanjut dia, air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, sempat dikeluarkan airnya sekitar 4 meter kubik per detik mulai 2 Mei.

Pengeluaran air Waduk Pacal, menurut dia, untuk memenuhi permintaan air petani di sepanjang daerah irigasinya di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, dan Sumberrejo, yang membutuhkan air pasokan dari Waduk Pacal.

"Tanaman padi yang membutuhkan air luasnya sekitar 7.000 hektare dengan usia berkisar 25-40 hari. Petani membutuhkan air karena hujan di wilayahnya sudah mulai berkurang," jelas dia.

Menurut dia, tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya Waduk Pacal kemungkinan masih membutuhkan pasokan air, sepanjang hujan di wilayah tanaman padi sudah mulai berkurang.

"Tapi kalau usia tanaman padi sudah sekitar 70 hari sudah tidak membutuhkan air lagi," ucapnya.

Ia juga menyatakan  di daerah tangkapan air Waduk Pacal juga sudah jarang turun hujan sehingga perolehan air di waduk yang dibangun Pemerintah Belanda  itu, sudah maksimal.

Saat ini, lanjut dia, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal mencapai 113, 38 meter dengan tampungan mencapai 16,8 juta meter kubik per 12 Mei.

"Waduk Pacal seharusnya masih mampu menampung air hujan, tetapi sekarang ini hujan sudah mulai berkurang, sehingga kemungkinan sudah tidak ada tambahan air lagi," jelas dia.

Yang jelas, menurut dia, stok air di Waduk Pacal itu dipersiapkan untuk mencukupi kebutuhan tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya pada musim tanam (MT) I kemarau sekitar Juli.

"MT II kemarau persediaan air bukan untuk tanaman padi, tetapi palawija. Selain jaringan irigasi Waduk Pacal dalam perbaikan yang dikerjakan kontraktor dari Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah," tutur dia. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017