Surabaya (Antara Jatim) - Patung Budha terbuat dari anyaman rotan mewarnai kegiatan Vesak Festifal yang diselenggarakan oleh Young Buddhist Association (YBA) di Tunjungan Plasa, Surabaya, sejak 10 sampai dengan 14 Mei 2017.
Ketua Pelaksana Kegiatan Limanyono Tanto di Surabaya, Rabu mengatakan Vesak Festival 2017 ini menggunakan rotan sebagai bahan utama diorama.
"Pemilihan tersebut berdasarkan ciri khas rotan yang dapat memberikan kesan hangat sesuai dengan tema kami, 'Unconditional Love'"," katanya.
Ia mengemukakan, rotan juga merupakan bahan natural yang ramah lingkungan, namun untuk dapat membentuk anyaman rotan Buddha bukanlah proses yang mudah.
"Kami bekerja sama dengan pengrajin lokal yang memahami seluk beluk rotan dan memiliki nilai seni yang tidak kalah dari pengrajin mancanegara," ujarnya.
Ia mengharapkan ketika pengunjung melihat Buddha rupang dari rotan, hal ini menjadi ajang momentum bangkitnya seni rotan yang khas nusantara.
"Sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan lingkungan dan kebanggaan akan hasil karya dalam negeri," ujarnya.
Ia menjelaskan, pameran meriah ini dikemas dengan diorama yang unik, menggunakan teknologi terkini tanpa meninggalkan sentuhan Buddhisme.
"Diorama yang akan kami tampilkan antara lain Bathing Buddha Statue yaitu sang pangeran Sidhartha Gautama lahir tepat saat malam purnama di bulan Waisak tahun 623 SM di Taman Lumbini, perbatasan India - kini Nepal," ujarnya.
Pada pelaksanaan Vesak Festival 2017, kata dia, pihaknya bekerja sama dengan SSCS (Save Street Child Surabaya), yang merupakan sebuah komunitas yang beraksi nyata dalam bidang edukasi, sosial dun pendampingan anak jalanan.
"Kami juga bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan donor darah. Selagi sehat, mampu memberi setetes darah yang akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan," ujarnya.
Selain menampilkan diorama, lanjut dia, aksi nyata "Unconditional love", pengunjung juga akan dihibur dengan pertunjukkan seni dan budaya yang menarik, di antaranya yaitu, Flashmob Meditation, pertunjukkan wayang potehi yang menceritakan kisah Legenda Kera Sakti.
"Penampilan Kemuning dan Surabaya Chinese Orchestra (SCO) sorta persembahan dari anak-anak sekolah minggu dari beberapa Vihara terkemuka di Surabaya. Tidak hanya itu saja, pameran ini juga akan mendatangkan relik Sang Buddha," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017