Tulungagung (Antara Jatim) - Pemprov Jawa Timur memasang jembatan "bailey" sepanjang 48 meter di atas jembatan Ngadi/Jeli, perbatasan Tulungagung-Kediri yang runtuh diterjang banjir bandang beberapa pekan sebelumnya.
    
"Pemasangan sudah selesai, sekarang tinggal penyempurnaan dan penguatan fondasi serta akses penyuambung jalan ke ujung jembatan," kata petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Jawa Timur Sunaryo dikonfirmasi di sela pemasangan rangkaian jembatan bailey di Jeli, Tulungagung, Selasa.
    
Ia memperkirakan, keseluruhan proyek peasangan jembatan darurat terbuat dari rangkaian baja sepanjang 48 meter dan lebar 4 meter itu tuntas dalam sepekan ini.
    
Sebelumnya jembatan bailey mulai dipasang pada 25 April dengan mengambil posisi persis di atas jembatan lama yang runtuh akibat abrasi bantaran sungai sekitar infrastruktur penghubung dua kabupaten bertetangga itu.
    
"Memang targetnya (jembatan darurat) selesai sebelum puasa," katanya.
    
Selain memperlancar arus lalu lintas dari Tulungagung ke Kediri atau sebaliknya dari arah Kediri ke Tulungagung, kata dia, normalisasi jalur alternatif kedua daerah itu dipercepat guna mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 1438 H.
    
"Untuk tonase kendaraan yang boleh melintas tidak boleh lebih dari 10 ton. Itupun nanti kendaraan satu arah, jadi harus bergantian," ujarnya.
    
Warga sekitar lokasi jembatan di Desa Ngadi, Kabupaten Kediri ataupun di Desa Jeli, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Tulungagung mengapresiasi pembangunan jembatan di perbatasan dua kota itu.
    
Selain berdampak ekonomi, kata salah satu warga bernama Suwadi, diharapkan kepadatan arus lalu lintas di jalur utama Tulungagung-Kediri melalui jembatan Ngantru bisa terurai.
    
Akses alternatif melalui jembatan Jeli-Ngadi selama ini dianggap vital karena dianggap bisa memperpendek jalur transportasi warga dari arah Kabupaten Trenggalek atau Tulungagung barat/utara menuju Kediri-Nganjuk dan sekitarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017