Sumenep (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur meminta perusahaan pengelola sumur minyak dan gas bumi (migas) atau kontraktor kontrak kerja sama (K3S) yang beroperasi di daerah tersebut memprogramkan pengembangan objek wisata setempat.

"Kami memahami K3S memiliki prosedur tersendiri dalam memprogramkan kegiatannya. Kami memang minta mereka ikut menyusun program yang mendorong ke arah pengembangan wisata di Sumenep," kata Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi di Sumenep, Selasa.

Pada Selasa pagi hingga siang, Fauzi menghadiri Rapat Koordinasi Penyusunan Program Penunjang Operasi (PPO) Santos Pty Ltd di aula salah satu hotel di Kecamatan Kota.

Rapat yang membahas rencana PPO Santos di Kecamatan Giligenting itu dihadiri oleh para pihak terkait, di antaranya kepala desa, perwakilan elemen masyarakat, dan pimpinan sejumlah satuan organisasi perangkat daerah di lingkungan pemerintah daerah.

Di Giligenting terdapat sejumlah objek wisata, di antaranya Pantai Sembilan di Desa Bringsang dan Pantai Kahuripan di Desa Geddugan. 

"Kami berharap manajemen Santos tidak melupakan keberadaan objek wisata tersebut dan ikut membantu pengembangannya sebagai bentuk kepedulian terhadap potensi lokal," kata Fauzi, menerangkan.

Ia menjelaskan, sejak akhir 2016, pemerintah daerah secara bertahap akan menata objek wisata setempat guna menyukseskan Tahun Kunjungan Wisata Sumenep 2018.

Penataan objek wisata itu akan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya, termasuk kalangan swasta, karena kekuatan APBD tidak mungkin semuanya diarahkan untuk program pengembangan wisata.

"Kami memang ingin sinergi dengan pihak lainnya, termasuk K3S. Kami optimistis K3S bisa memprogramkan pengembangan wisata melalui kegiatan PPO maupun tanggung jawab sosial mereka," ujarnya. 

Santos Pty Ltd adalah K3S yang mengelola Blok Madura Offshore yang sebagian wilayah operasionalnya berada di Sumenep. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017